RSUD dr. Iskak Tulungagung Jadi RS Percontohan Nasional Berkat Segudang Prestasi

RSUD dr. Iskak Tulungagung Jadi RS Percontohan Nasional Berkat Segudang Prestasi

indopers.net | Tulungagung (Jatim) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung merupakan rumah sakit tipe B Pendidikan dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung.

Meskipun rumah sakit (RS) daerah, RSUD dr. Iskak banyak menjadi percontohan ratusan rumah sakit di Indonesia baik dari sisi manajemen klinis maupun manajemen korporat.

Lebih dari 200 rumah sakit yang sudah datang ke RSUD dr. Iskak untuk belajar PSC (public safety center) dan sampai sekarang setiap minggu masih menerima studi banding tidak kurang dari tiga rumah sakit di seluruh Indonesia.
Bahkan RSCM dan RS Harapan Kita juga pernah datang ke RSUD dr. Iskak Tulungagung
Hal tersebut disampaiakan oleh dr. Zuhrotul Aini, Sp. A, M.Kes, Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Iskak saat presentasi penjurian TOP BUMD Awards 2024.

Dalam penjurian ini, hadir pula dr. M Ravi Tanwirul Afkara, MMRS (Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan) dan Heru Eko Susanto, S.Kom. MT. (Sub Koordinator Analisa dan Monitoring Pelayanan).

Menurut dr. Zuhrotul, PSC-119 Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu terobosan atau inovasi unggulan yang ada di RSUD dr. Iskak, yang menjadi cikal bakal PSC-119 secara nasional.

PSC-199 merupakan layanan gawat darurat medis atau nonmedis yang terhubung secara online dan terintegrasi dengan Polres, Kodim, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran (Damkar), Pol PP. “PSCC ini mempercepat respon time penanganan permintaan bantuan gawat darurat,” kata dia.

Layanan kegawatdarurat lainnya adalah Instagram atau Instalasi Gawat Darurat Modern. Layanan ini mengutamakan kecepatan, ketepatan, dan keamanan dengan menggunakan sistem double triage dan zona pelayanan dengan respon time 0 menit untuk red zone.

RSUD dr. Iskak memiliki janji layanan publik dalam Perda Pelayanan Publik Kabupaten Tulungagung No. 16 Tahun 2018 bahwa untuk layanan gawat-darurat maksimal 5 menit, layanan gawat tidak darurat maksimal 15 menit, serta layanan tidak gawat-tidak darurat maksimal 30 menit.

Inovasi unggulan lainnya adalah SKA (Sindroma Koronari Akut) atau penanganan cepat, tepat dan aman untuk pasien dengan penyakit jantung yang terintegrasi antara IGD dan Cathlab 24 jam. “Setiap hari kami melakukan penanganan pasien dengan penyait jantung rata-rata 6-8 pasien,” kata dr. Zuhrotul.

Inovasi selanjutnya adalah implementasi SIMRS atau Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang berbasis web, termasuk juga untuk electronic medical record (EMR). SIMRS ini menghubungkan front office dan back office dalam pelayanan pasien di rumah sakit.

Menurut dia, SIMRS di RSUD dr. Iskak sudah terintegrasi dengan E-Resep, E-SEP, fingerprint, sehingga ada efisiensi dan efektivitas administrasi pengelolaan dan pengolahan data keuangan. “SIMRS juga terintegrasi dengan IGD, rawat jalan, rawat inap dan penunjang, sehingga terukur untuk kontrol pelayanan pasien dan pengambilan keputusan secara efektif,” tutur dia.

Terobosan atau inovasi lainnya adalah Emergency Button yang berbasis aplikasi android. Ini merupakan aplikasi mobile untuk permintaan bantuan kegawatdaruratan bagi masyarakat Tulungagung. Mudah digunakan, tinggal pencet tombol permintaan bantuan, pengiriman tim pemberi bantuan lebih cepat, lokasi peminta diketahui lebih tepat. “Aplikasi ini juga terintegrasi dengan PSC -119,” ujar dr. Zuhrotul.

Untuk manajemen korporat, RSUD dr. Iskak memiliki Sistem Informasi Pengelolaan Aset (SIMANSET) yang digunakan untuk pengelolaan aset, pelaporan perbaikan, monitoring progres perbaikan, kalibrasi, facilities management, complain dan reporting.

“”Sistem ini memudahkan pengelolaan aset rumah sakit, perbaikan aset dan monitoring progres perbaikan, koordinasi pelayanan, kalibrasi alat medis dan nonmedis,” kata dia.

RSUD dr. Iskak juga memiliki inovasi Eplanning dan Ebudgeting, yang diggunakan untuk manajemen perencanaan dan penganggaran secara komprehensif, terukur dan terencana. “Dengan inovasi ini, pengelolaan kegiatan dan kebutuhan anggaran menjadi lebih mudah, terencana dan transparan,” jelasnya.

Saat ini, RSUD dr. Iskak memiliki berbagai jenis layanan mulai layanan gawat darurat, layanan rawat jalan, layanan rawat inap, layanan penunjang, layanan intensif (ICU, ICVCU, HCU, PICU, NICU, RICU, Stroke Unit), serta layanan rehabilitasi NAPZA.

Terkait layanan ini, berdasarkan survei kepuasan masyarakat, hasilnya indeks kepuasan masyarakat (IKM) selalu meningkat setiap tahun. Pada 2023, hasil survei kepuasan masyarakat berada di angka 86,55, lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang berturut-turut sebesar 84,45 (2019), 86,63 (2020), 85,64 (2021) dan 86,38 (2022). Nilai kepuasan masyarakat juga selalu di atas target yang ditetapkan setiap tahunnya.

Tata Kelola dan Inovasi Human Capital

Untuk sistem manajemen kinerja, kata dr. Zuhrotul, RSUD dr. Iskak menerapkan No Work No Pay yang menjadi dasar perhitungan remunerasi. Manajemen juga memberlakukan reward & punishment yang berdasarkan etik profesi dan etik rumah sakit, selain prestasi kinerja.

Terkait pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik atau GCG, berdasarkan penilaian BPKP hasilnya sebesar 80.09 dengan predikat “Baik” dalam kategori AA. Sedangkan untuk hasil auditor eksternal (KAP) terhadap laporan keuangan RSUD dr. Iskak mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian.

Manajemen RSUD dr. Iskak juga melakukan sejumlah inovasi bidang human capital atau sumber daya manusia (SDM). Pertama adalah akreditasi Lembaga Diklat Rumah Sakit oleh PPSDM Kementerian Kesehatan RI. “RSUD dr. Iskan merupakan RSUD pertama yang terakreditasi oleh PPSDM Kemenkes RI,” kata dr Zuhrotul.

Sebagai RS tipe B pendidikan, kata dia, RSUD dr. Iskak banyak menerima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang. Selain itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan 54 lembaga pendidikan keperawatan dan gizi.

Untuk meningkatkan kemampuan karyawan, RSUD mengikutkan karyawan dalam pelatihan eksternal dengan jumlah mencapai 339 karyawan dari target 300 orang (113 persen). Untuk pelatihan internal sudah diikuti 360 karyawan atau tercapai 100 persen dari target. “Pelatihan di sini adalah yang diakui oleh Kemenkes dengan lama pelatihan lebih dari 20 jam,” ujarnya.

Implementasi TI

RSUD dr. Iskak juga sudah memiliki roadmap pengembangan teknologi informasi (TI) hingga 2025. Tahun 2023, pengembangan TI yang dilakukan antara lain implementasi rekam medis elektronik (RME), data data kesehatan RS yang terpadu, back office dan integrasi Sikesta dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, SatuSehat, Sisrute, BPJS dan Instansi lain.

Untuk yang terkait pengembangan layanan dan ekosistem teknologi antara lain integrasi dalam framework Hospital Without Wall (Sistem Informasi Publik Safety Center, SIMRS, dan home care), penguatan infrastruktur atau jaringan.

Untuk tahun 2024 ini, RSUD dr. Iskak melakukan pengembangan big data berbasis rekam medik elektronik, biometrik (finger dan face) recognition untuk RME, dan casemix.

“Kita juga akan melakukan total integration ke platform SatuSehat karena Kemenkes mengharuskan terintegrasi ke platform tersebut. Kita meningkatkan integrasi. Selain itu, kita juga akan implementasi IoT,” tutur dr. Zuhrotul.

Menurut dia, dengan adanya big data itu menjadi acuan RSUD dr. Iskak untuk mengembangkan platform analisa-analisa dan pengembangan pelayanan yang akan dilakukan RS ke depan

“Terakhir adalah pemanfaatan big data untuk teknologi AI atau artificial intelligence yang juga akan dikembangkan ke depan. Di roadmap itu mulai dilakukan pada 2025,” kata dia.

Secara kemandirian, RSUD dr. Iskak juga sudah sangat baik diukur dari cost recovery rate (CRR) atau kemampuan RS dalam menutup seluruh biaya operasionalnya, yang terus meningkat.

“Mulai 2018 trennya meningkat dari 87,25 persen, tahun 2021 sudah mencapai 129,93 persen. Makanya pada 2019 karena BOR (bed occupation ratio) sudah mencapai 85 persen, kami mampu membangun gedung rawat inap lima lantai dengan dana fungsional atau mandiri Rp 60 miliar,” ujar dr. Zuhrotul.

Untuk kemandirian dari segi SDM, menurut dia, dari sekitar 1.800 pegawai, sekitar 66 persen berstatus pegawai BLUD, 32 persen PNS dan hanya 1 persen yang P3K. “Jadi kami membiayai 66 persen tenaga yang ada di RSUD dr. Iskak,” ucapnya.

Jumlah pasien rawat inap yang keluar pada 2023 sebanyak 35.108 dengan tikat BOR 73,76 persen. Jumlah ini meningkat dibandingkan jumlah pasien keluar pada 2022 sebanyak 26.945 pasien dengan tingkat BOR 59,45 persen.

Untuk kinerja bisnis, RSUD dr. Iskak pada 2023 meraih pendapatan Rp 470,7 miliar, meningkat dibandingkan 2022 sebesar Rp 346,32 miliar. Sedangkan jumlah pasien pada 2023 sebanyak 289.288 orang untuk rawat jalan dan 35.108 pasien rawat inap.

Prestasi dan Penghargaan

Berkat implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan kinerja layanan yang mumpuni, RSUD dr. Iskak meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional. Pertama adalah Gold Achievement 2020 Indonesian Operational Excellence Conference & Award ke-9 Tahun 2020 di Jakarta yang dicapai oleh Tim Instalasi Pemeliharaan Sarana. Kemudian, Gunung Emas Inovasi Tim Instalasi Pemeliharaan Sarana pada acara Festival Kaizen 2019 di RS Pelni, Jakarta.

Penghargaan selanjutnya adalah Tim Dance Cuci Tangan RSUD Dr. Iskak meraih penghargaan terbaik Nasional 2019 dari Kementerian Kesehatan.

Tahun 2023, RSUD dr. Iskak meraih Juara 3 PKRS Award Nasional Kategori Rumah Sakit Daerah, kemudian Golden Trophy Top BUMD Award 2023, Top CEO dan Top Pembina BUMD 2023.

Masih di tahun 2023, RSUD dr. Iskak masuk peringkat Indeks Kategori A Unit Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori Pelayanan Prima dari Menpan RB.
(Lgeng)

 129 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!