SADIS..!! SEORANG ANAK YATIM PIATU DI SAMPANG DILARIKAN KE PUSKESMAS, USAI DIANIAYA GURU NGAJINYA !

SADIS..!! SEORANG ANAK YATIM PIATU DI SAMPANG DILARIKAN KE PUSKESMAS, USAI DIANIAYA GURU NGAJINYA !

indopers.net, Sampang (Madura) – Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Undang-undang ini mengatur anak mendapatkan hak, perlindungan, dan keadilan atas apa yang menimpa mereka.

UU Perlindungan Anak ini juga mengatur tentang ancaman hukuman bagi siapapun yang melakukan kekerasan atau penganiayaan terhadap anak tak tanggung-tanggung, ancaman hukumannya lima tahun penjara dan denda Rp100 juta

Seperti peristiwa kejadian pemukulan tindak kekerasan yang di alami Sebut saja Mawar (14 ) warga dusun Taroman Desa Nyiloh Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang,dirinya juga sebagai Anak Yatim piatu yang kedua orang tuanya telah tiada.

Mawar anak di bawah umur, dipukul Oleh Saho Guru Ngajinya, Akibatnya, Korban Mawar mengalami sakit dibagian dada merasakan sesak nafas

Serta mengalami luka lebam bagian punggung, Peristiwa kejadian berlangsung didusun Taroman Desa Nyiloh Kecamatan Kedungdung, Saat Mawar Belajar ngaji dirumah Pelaku (Saho) sekitar malam Sabtu (19/8/22).

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Tambelangan Karena Mengalami sesak nafas, hal tersebut di sampaikan oleh Keluarga Mawar Pada Awak media.

” Iya, Sebelumnya dibawa ke mantri namun karena korban sesak nafas jadi kami rujuk ke puskesmas Tambelangan,paparnya

Selanjutnya, Kami Meminta tolong sama kades untuk menjemput mawar dipuskesmas Tambelangan, ungkap keluarga korban.

Dari hasil keterangan keluarga korban mengatakan, Mawar saat itu mengaji di tempat Saho, karena pada Malam Kamisnya Mawar tidak mengaji, guru ngaji tersebut berikan hukuman dengan melakukan pemukulan yang akibatkan korban sesak nafas.

“Mawar waktu itu tidak mengaji karena dirinya ikut gerak jalan di sekolahannya, yang pada akhirnya dirinya mengalami tindak kekerasan oleh guru ngajinya, timpalnya.

Bukan hanya itu mawar kembali merasakan sesak tadi sore sekitar jam 15:30 WIB jadi kami membawa kembali ke puskesmas Banjar.

Namun, sayang pelaku pun terkesan tidak peduli, tadi malam, dirinyapun tidak menanyakan keadaan mawar, timpalnya.

Ditanyai awak media, siapa saja murid guru ngaji tersebut yang dapatkan tindak kekerasan sampai dapatkan perawatan medis.

Ada dua, yakni mawar, dan sebut saja (SL) Anisial, sekarang SL Dirawat di puskesmas Tambelangan, ungkapnya.

(rolis GPN /giru)

 1,135 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!