Kirab Ambeng dan Tumpengan Hasil Bumi Laut Awali Upacara Adat Jangkrik Genggong

indopers.net | Pacitan (Jatim) – Ratusan warga Dusun Tawang, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo tumpah ruah mengikuti pagelaran adat Jangkrik Genggong. Sebuah tradisi dalam rangka bersih dusun yang menjadi ritual tahunan warga setempat. Yakni, setiap hari Selasa Kliwon (Anggara Kasih) Bulan Selo (Longkang/Dzulqo’dah).
Masyarakat Dusun Tawang mengawali upacara adat Jangkrik Genggong dengan menggelar kerja bakti bersih dusun dan tirakatan. Selanjutnya dilaksanakan kirab ambeng dan tumpengan hasil bumi laut. Kirab dimulai dari balai dusun setempat menuju lokasi upacara di pinggir Pantai Tawang. Seluruh masyarakat ambil bagian dalam prosesi ini. Termasuk Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang nampak berbaur bersama rombongan kirab.
“Acara ini dalam rangka kita bersyukur, mudah-mudahan rasa syukur kita semakin tebal dan semoga apa yang menjadi doa-doa kita dikabulkan dan diridloi Allah SWT,” kata Bupati, Selasa (13/05).
Sesampai di lokasi acara, seluruh warga menggelar doa bersama yang dipimpin langsung sesepuh setempat. Selesai lantunan doa masyarakat berebut tumpengan hasil bumi laut yang berisi sayur mayur dan hasil bumi lainnya. Kades Sidomulyo Agus Sugianto menegaskan upacara adat Jangkrik Genggong merupakan tradisi turun temurun. Acara ini merupakan bentuk syukur masyarakat atas karunia yang diberikan Tuhan.
“Alhamdulillah setelah sekian lama upacara adat ini bisa terselenggara semakin meriah dan kami bertekat akan terus menyelenggarakannya lebih baik lagi,” ungkapnya.
Penamaan Jangkrik Genggong diambil dari gendhing tayub klangenan (kesukaan) dari Wonocaki, salah satu sosok yang dipercaya warga setempat sebagai punden setempat yang dikeramatkan. Kesenian tayub sendiri dilaksanakan sebagai penutup acara. Bersama sejumlah even lain, tradisi Jangkrik Genggong sudah masuk dalam kalender budaya Pacitan. (ttk)
90 total views, 1 views today