Akibat Lamban Tangani Dugaan Korupsi Bansos, Kejari Sampang Digeruduk Ratusan Massa

indopers.net, Sampang (Madura) – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sampang Bersatu (AMSB) geruduk kantor Kejaksaan Negeri Sampang (Kejari) pada kamis (05/01/2023)

Aksi tersebut dilakukan buntut dari lambannya kinerja Kejaksaan dalam mengungkap dan menangkap terduga koruptor dana bantuan sosial (Bansos) yang menjerat mantan kepala desa Gunung Rancak kecamatan Robatal dan mantan kepala Desa Baruh Kecamatan Sampang

Hanafi selaku koordinator lapangan (korlap) aksi menuntut Kejari Sampang untuk segera menangkap mafia bansos yang sudah masuk ke meja Kejari

“Segera tangkap pelaku jangan hanya mengumbar janji dari tahun 2022,” teriak Hanafi dengan lantang

Menurutnya, kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak kejari sudah lama, terhitung sejak februari 2022 namun hingga penanganannya belum jelas dan terkesan ada pembiaran

“Ini kurang lebih satu tahun sudah bergulir tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan hukum yang pasti terhadap pelaku,” timpalnya dengan nada heran

Ditempat yang sama, Kasi Pidsus Kejari Sampang Tri Satrio Wahyu yang menemui massa mengatakan jika pihaknya sampai saat ini masih merekap kasus dugaan penyelewengan dana bansos yang di Desa Baruh. Tetapi hitungannya belum keluar.

Pihaknya juga menjelaskan jika dalam menangani kasus ini, kejari Sampang juga menggandeng inspektorat untuk menghitung kerugian Negara yang disebabkan oleh 2 oknum mantan kades tersebut

“Untuk Desa Baruh semuanya sudah menggodok dan terakhir Kejari Sampang sudah melakukan pemeriksaan sebelum natal,” ungkap Wahyu

Sementara untuk Desa Gunung Rancak, penanganan kasus tersebut sudah naik ke tingkat penyidikan dan kurang lebih 200 saksi sudah diperiksa

“Terus terang, kami masuk ke Sampang di bulan tujuh tahun kemarin. Untuk di Gunung Rancak kerugiannya sudah terhitung dan ada di kejari,” pungkasnya singkat

(Man)

 292 total views,  1 views today