Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim Gelar Pelatihan Pendeteksian Dini Kesehatan Jiwa
indopers.net, Muara Enim (SUMSEL) – Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim menyelenggarakan pelatihan pendeteksian dini kesehatan jiwa selama 4 hari dari perwakilan 22 dokter muda dari 22 puskesmas dalam kabupaten muara Enim.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Muara Enim melalui Dedy selaku sub koordinator P2PTM Kesehatan jiwa dan Napza tentang pelatihan deteksi dini penyakit ODGJ, sebanyak 22 dokter muda untuk mengikuti pelatihan selama 4 hari dan setiap puskesmas mengirim 1 orang dokter yang digelar di Hotel Griya Sentesa Muara Enim Sumsel. Rabu (17/05).
Lanjutnya” kita gelar pelatihan ini agar dokter muda ini bisa menguasai ilmu yang telah disajikan Nara sumber untuk dapat diimplementasi ditengah masyarakat sehingga bisa mendeteksi dini untuk meminimalisir ODGJ yang merupakan program pak Jokowi Indonesia bebas pasung,” ucapnya.
Dedy juga mengatakan, kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari mulai tanggal 16 – 20 Mei 2022 dengan mendatangkan Nara sumber dokter dari rumah sakit ernal bahar palembang, mulai pelatihan tentang kesehatan jiwa hingga pendeteksian dini dan Terapy lapangan, nanti akan dilakukan peninjauan ke lapangan pada hari Jumat tanggal 20/05/2022,” ujarnya.
Untuk diketahui, di muara Enim ada sekitar 113 ODGJ, Alhamdulillah saat ini sudah menurun tinggal 43 orang, diharapkan kepada masyarakat jika ada yang terkena penyakit ODGJ segera melapor ke bidan terdekat atau ke puskesmas untuk didaftarkan yang nantinya akan kita berikan pengobatan, urainya.
Sementara dr. Winda Kurniati, SPKJ selaku Nara sumber memberi ceramah mengenai ilmu tentang kesehatan jiwa dan pendeteksian dini, betapa pentingnya pengetahuan dan ketrampilan tentang penanganan kasus penyakit ODGJ ini.
Winda menyampaikan” kita berikan pengetahuan untuk bekal kepada dokter muda tentang kesehatan jiwa, pendeteksian dini dan mendiagnosa penyakit pada ODGJ,” ucapnya.
Dari salah satu peserta pelatihan dr. Iin perwakilan dari Puskesmas Muara Enim mengatakan” kita peserta perwakilan dari 22 puskesmas di 22 kecamatan untuk mengikuti ini, akan kita terapkan di wilayah kerja, agar di desa-desa mengetahui jika ada masyarakat yang terkena ODGJ untuk tidak lagi dilakukan pemasungan, karena hal tersebut jika dipasung dampaknya kurang baik.
Kata Iin” ilmu yang dapatkan sangat banyak dan penting juga mengetahui penyebabnya, dari gangguan jiwa ini banyak penyebabnya, diantaranya ada, fsikologi dan lingkungan sosial,” ungkapnya.
Iin berharap” dengan pelatihan ini sangat bermanfaat sekali ilmu-ilmu yang didapat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat jika ada orang yang sakit jiwa segera melapor ke bidan desa atau puskesmas terdekat untuk kita daftarkan dan diberikan pengobatan,” harapnya. (Tnd)
343 total views, 1 views today