Diduga BPNT Desa Jagabita Penuh Dengan Intrik, Kartu Mandiri di Kolektifkan dan Digesek Kesra Dua Hari Sebelum Pendistribusian Sembako
indopers.net, BOGOR – Desa Jagabita Kecamatan Parung Panjang Kab.Bogor pada tanggal (6/10/22) menyalurkan bantuan pemerintah yaitu bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di masing-masing agen yang bekerjasama dengan Bank Mandiri untuk menyalurkan bantuan Sebanyak 1027 KPM(Keluarga Penerima Manfaat).
Saat awak media melakukan Kontrol Sosial terkait penyaluran BPNT disalah satu agen Desa Jagabita menemukan Banyak Keganjilan dimana agen tersebut menyalurkan tetapi tidak ada Mesin Edisi mandiri e-Warung
Pada saat awak bertanya kepada pihak agen mengatakan, bahwa kami disini hanya menyalurkan dan untuk mengenai penggesekan kartu semua ada di Desa” tutur salah seorang agen penyalur yang enggan di sebut namanya.
Sontak awak media di buat kaget saat mendengar pengakuan dari agen tersebut dan kami bergegas ke Desa jagabita guna mengkonfirmasi kepada pihak Desa perihal tersebut. Namun nihil ketika kami sampai di kantor Desa Jagabita sepi tidak ada keramaian ataupun Mesin Edisi mandiri e-Warung
Diduga Banyak Kejanggalan yang kami temukan saat pelaksanaan BPNT di desa Jagabita salah satunya adalah adanya komoditi yang menggunakan Ayah Hidup dalam penyalurannya.
Saat dikantor Desa pun awak media hanya bertemu dengan Babinsa, satpol PP, dan sekdes serta staf desa hanya 3 orang, namun tidak melihat keberadaan Riko selaku Kesra Jagabita.
Hingga awak media mencoba menunggu Kesra pada saat itu, sampai turun hujan tidak kunjung datang juga. Untuk berusaha mengkonfirmasi perihal tersebut. Melalui pesan WhatsApp pun tidak di baca maupun di balas.
Dalam hal ini, diduga Jelas membuat pertanyaan besar buat kami awak media apakah ada pengkoordinir kartu PKH oleh pihak desa atau memang agen tersebut BODONG..??
Saat Tim media Melakukan investigasi lebih mendalam alangkah kagetnya yang kami temukan!!
Salah satu agen yang enggan di sebutkan namanya mengatakan ” untuk Desa Jagabita ada tiga agen, agen ubaedilah, agen jaro Dayat dan agen Aril, untuk penyaluran untuk sebagian jaro dayat menyalurkan tapi untuk yang dua lagi tidak menyalurkan sama sekali di kordinir oleh Desa, yang mengkordinir itu karangtaruna dan kesra Desa Jagabita.” Terangnya.
Saat awak media mempertanyakan dengan tidak adanya di temukan penggesekan saat penyaluran?
“Ada penggesekan cuma menggunakan mesin dari kecamatan lain bukan dari kecamatan Parungpanjang, sebelum penyaluran 3 hari sebelum penyaluran kartu Atm mandiri sudah di kumpulkan, sudah diambil oleh RT, RW/JARO tapi kalau Mesin saya tidak tau pakai Mesin siapa” Jawabnya.
Saat Tim media. berusaha menemui Riko Kaur kesra Terkesan menghindar dan saat di hubungi melalui pesan WhatsApp Tidak di ditanggapi terkesan di abaikan.
Hingga saat berita ini di tayangkan kami pihak media belum mendapatkan konfirmasi dari Riko selaku kesra jagabita.(Sopiyan A/Tim)
182 total views, 2 views today