Disdik Sampang Gelar Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Implementasi Kurikulum Merdeka

Disdik Sampang Gelar Diklat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Implementasi Kurikulum Merdeka

indopers.net, Sampang (Madura) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, menggelar acara pendidikan dan pelatihan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi 191 guru sertifikasi se Kecamatan Sampang. Hal itu dilakukan untuk implementasi kurikulum merdeka di semua tingkatan sekolah se Kabupaten Sampang.

Berlangsung selama dua hari, dari 24 sampai 25 Januari 2023 di Auditorium SMKN 2 Sampang yang dihadiri 191 guru sertifikasi, Kepala Disdik Sampang, Edi Subinto, BBPPMPV BEO Malang, Nor Ghazali sebagai narasumber dan perwakilan UPTD SDN Karangdalem 3, Daufil Arif.

Kepala Disdik Sampang Edi Subinto mengatakan, kegiatan ini diperuntukkan bagi guru yang menerima sertifikasi, dimana setiap tahunnya memiliki kewajiban mengadakan pelatihan dalam peningkatan kompetensi dirinya.

“Dengan adanya pelatihan ini, guru nantinya diharapkan lebih meningkatkan kemampuan kompetensinya menghadapai pelaksanaan kurikulum merdeka,” ujarnya.

Menurutnya, kurikulum merdeka sendiri merupakan penyempurnaan dari kurikulum 13 (K13). Dimana kata Edi, pada kurikulum merdeka ini ada tiga tahap. Pertama kurikulum merdeka belajar, kurikulum merdeka berubah, kurikulum merdeka berbagi.

“Untuk kurikulum merdeka belajar ini menyempurnakan K13, kalau sebelumnya target dari pembelajaran adalah output, tetapi kali ini harus ada karya nyata hasil dari proses belajar sendiri,” jelasnya

Edi menambahkan, untuk kurikulum merdeka berubah adalah mengharuskan sekolah membuat desain, menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan dinamika atau sarana prasarana yang ada di sekolah tersebut, sehingga dapat mengambangkan potensi siswa maupun guru.

Terakhir ada kurikulum merdeka mandiri yang dirasa paling berat, pasalnya kurikulum ini dalam proses pelaksanannya, di samping sekolah melaksanakan kurikulumnya sendiri, juga harus mampu mempengaruhi sekolah yang lain.

Namun saat ini lanjut Edi mengaku, untuk penerapan kurikulum merdeka berbagi, khusus tingkat sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sampang masih belum, sementara ini masih menerapkan kurikulum merdeka belajar dan berubah.

“Karena memang tingkatkan jadi belajar dulu, baru berubah dan berbagi,” singkatnya.

Sementara, Ahli Pertama Istansi BPPPMPV BOE Malang sekaligus narasumber, Nor Ghazali menyampaikan, target 2023 sampai 2024 untuk semua sekolah dari jenjang SD sampai SMA/SMK di Sampang harus menerapkan kurikulum merdeka.

“Sosialisasi pengembangan keprofesian untuk penerapan kurikulum merdeka ini sudah berjalan, hanya saja kali ini fokus ke guru yang memiliki sertifikasi di tingkat SD,” ujarnya.

Nor Ghazali menambahkan, untuk kurikulum merdeka ini bukan merubah secara keseluruhan K13. Namun, hanya melanjutkan untuk menyesuaikan perkembangan kebutuhan siswa.

“Baik cara berfikir, sikap siswa selalu berubah-rubah, makanya kami menjembatani guru dalam menghadapai kurikulum merdeka yang berbasis pada siswa dan karakter sekolah,” terangnya.

Dalam penerapannya, guru harus jeli dan peka terhadap kondisi siswa dan sekolah yang ada, sehingga para guru diupayakan tetap kreatif dalam menangkap karakteristik sekolah yang diajari itu.

“Bagi guru yang mendapat sertifikasi untuk siap menerapkan kurikulum merdeka, kami akan road show karena perintah Gubernur Jatim agar semua sekolah di Sampang bisa menerapkan kurikulum merdeka ini, ” pungkasnya.

Sekedar diketahui, untuk penerapan kurikulum merdeka sendiri di Kabupaten Sampang masih pilot project, dimana pada ajaran tahun 2022-2023 ada 59 SD yang melaksanakan kurikulum merdeka belajar.

(giru)

 344 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *