TNI AD Janji Tindak Tegas Oknum Anggota Yang Diduga Terlibat 264 Kendaraan Hasil Curanmor Ditampung di Gudbalkir Pusziad Sidoarjo.
indopers.net | Surabaya – Sebanyak 49 unit mobil dan 215 unit motor yang diduga hasil pencurian kendaraan bermotor (curanmor) ditemukan di Gudang Balkir Pusat Zeni Angkatan Darat (Gudbalkir Pusziad), Buduran, Sidoarjo, Kamis (4/1/2024) sore sekitar pukul 15.10 WIB.
Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani Kapendam V/Brawijaya membenarkan tentang kejadian itu. Menurut Rendra, kasus ini melibatkan seorang warga sipil berinisial EI dan dua anggota TNI berinisial Kopda AS dan Mayor P.
“Sindikat ini sudah berjalan dari Januari (2023) dan sebenarnya untuk pelaku curanmor, berdasarkan sampai sekarang ini mereka keterlibatannya adalah menyiapkan tempat,” kata Rendra pada Sabtu (6/1/2024) sore.
Menurut Rendra, kasus ini bermula ketika EI menghubungi Kopda AS dan memintanya untuk menyiapkan tempat akan disewa sebagai gudang pada Juni 2023 lalu. Kemudian Kopda AS berkoordinasi dengan Mayor P dan diberikan tempat di Gudbalkir Pusziad Buduran Sidoarjo.
Lalu pada Kamis kemarin personel gabungan dari Reskrim Polda Metro Jaya dan Pomdam V/Brawijaya membawa EI menuju Gudbalkir Pusziad Buduran Sidoarjo.
Setelah itu, Reskrim Polda Metro Jaya dan Lidpam Pomdam V/Brawijaya melakukan koordinasi dengan Gudbalkir Pusziad guna melakukan pengecekan kendaraan. Ketika dicek petugas, ditemukan ratusan kendaraan yang diduga hasil curanmor.
Sebelum digerebek oleh petugas gabungan, disebutkan bahwa telah terjadi pengiriman kendaraan sebanyak tiga kali ke Timor Leste menggunakan kontainer. Dalam satu kontainer berisi empat kendaraan roda empat dan 20 kendaraan roda dua.
Rendra menegaskan bahwa saat ini seluruh kendaraan telah diamankan sebagai barang bukti. Kasus ini pun masih dalam proses penyelidikan, di mana, kata Rendra, semuanya berada di bawah kontrol Polisi Militer Kodam V/Brawijaya (Pomdam V/Brawijaya).
Rendra juga menepis anggapan bahwa TNI AD memberikan back up dalam kasus ini. Sebab dalam kasus ini murni ada oknum anggota yang bergerak sendiri.
“Kalau kami memberikan backing, itu tidak ada. Jadi oknum tersebut bergerak sendiri dan memang di luar kendali dari komandanya mungkin,” tegas Rendra.
Rendra juga menyatakan bahwa TNI Angkatan Darat (AD) siap mengambil tindakan tegas. Seluruh oknum yang terlibat akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kami akan kembangkan (kasusnya) dan transparan kepada publik. Itu komitmen kami di TNI Angkatan Darat untuk melakukan proses hukum dan dihukum seadil-adilnya,” tegas Rendra. (mansur)
154 total views, 2 views today