Bobby Nasution Wujudkan MMT, Pengamat : Perencanaan Terintegrasi, Rumah Sakit Harus Berbenah, Tingkatkan Wisata
indopers.net, Medan – Tidak hanya sekadar wacana, Wali Kota Medan Bobby Nasution benar-benar ingin mewujudkan program Medan Medical Tourism (MMT) di Kota Medan. Selain bertujuan menyehatkan masyarakat, menantu Presiden Joko Widodo ini juga ingin meminimalisir masyarakat yang berpergian ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Bobby Nasution bergerak cepat agar MMT segera terwujud. Kamis (2/6), Pemko Medan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Sumatera Utara (USU), Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Sumut, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) Sumut dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut di D’Heritage City Hall Medan agar MMT secepatnya terealisasi.
Melalui penandatanganan MoU tersebut, Bobby Nasution berharap agar kolaborasi dan kerjasama dapat semakin memperkuat keberhasilan program MMT tersebut. “Ini (penandatangan MoU) adalah upaya kita untuk meningkatkan kembali rasa bangga atas Kota Medan terhadap seluruh fasilitas maupun kemudahan yang ada di dalamnya,” kata Bobby Nasution usai penandatanganan MoU tersebut.
Kemudian 7 rumah sakit pun telah disiapkan guna mendukung MMT yakni RSUP H Adam Malik, RSUD Dr Pirngadi, RS Putri Hijau, RS Murni Teguh, RS Siloam, RS Columbia Asia dan RS Royal Prima. Diharapkan, ketujuh rumah sakit tersebut dapat meningkatkan pelayanan kesehatannya guna mendukung MMT.
Tidak hanya menyehatkan masyarakat dan ingin meminimalisir masyarakat yang berpergian ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan, orang nomor satu di Pemko Medan ini juga berharap program MMT juga dapat membangun, membangkitkan dan menggugah kembali rasa nasionalisme masyarakat. Artinya, terangnya, nasionalisme yang ingin dibangun adalah bagaimana memperbaiki apa yang sudah dipegang dan dimiliki Kota Medan.
“Untuk itu peran dari asosiasi-asosiasi yang ada perlu sama-sama kita perkuat kembali sehingga dapat menjadi wadah, tidak hanya sebagai wadah berkumpul profesinya tapi juga menjadi jembatan bagi dunia usaha dan pemerintah sehingga MMT dapat terwujud. Sebab, MMT erat kaitannya dengan kolaborasi guna memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat,” jelas suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu tersebut.
Wahyu Ario Pratomo, akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) mengungkapkan, secara kualitas, dokter maupun tenaga kesehatan di Kota Medan tidak kalah dengan yang ada di negara-negara tetangga. Untuk itu, bilang Wahyu, dirinya berharap, perencanaan MMT harus dijalankan secara terintegrasi.
“Artinya, rumah sakit harus berbenah. Lalu, sarana pendukung seperti peralatan medis yang lebih lengkap, kebersihan rumah sakit serta pelayanan penanganan terhadap pasien haruslah lebih baik sehingga pasien merasa lebih nyaman,” bilang Wahyu.
Kemudian Wahyu menuturkan, rumah sakit merupakan bisnis yang bisa menjadi dan memberikan keramahtamahan serta kenyamanan. Hal itu, sambungnya, juga perlu didukung dengan layanan wisata Kota Medan yang harus ditingkatkan, misalnya menghadirkan penyelenggaraan pertunjukkan seni dan budaya serta kuliner perlu dirancang secara baik.
“Jadi, selain berobat, pasien dan keluarga yang mendampingi dapat ikut menikmati keramahtamahan dan kenyamanan Kota Medan. Jika ini dapat diwujudkan, cita-cita membangun MMT di dapat terwujud,” pungkasnya optimis.
(Diskominfo kota Medan/ Ronny M)
174 total views, 2 views today