Ribut Mutasi Pejabat Pemkab Indragiri Hulu, Bujang : DPRD Mengapa Bungkam ?
indopers.net, Indragiri Hulu (Riau) – Bujang salah seorang penggiat LSM di daerah ini mengkritisi sikap anggota DPRD daerah ini mengapa bungkam ? Apakah takut proyek PL Poker mereka ditolak Bupati ?
Bujang menyoroti mutasi pejabat maupun sikap terbuka Kepala Daerah menerima warganya untuk bertemu.
Dan beliau menyarankan juga bahwa Kepala Daerah jangan hanya akrap menyapa warga saat mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah saja. Mereka harus menunjukan keakrapan kepada warga sampai ia menduduki Kepala Daerah demi daerahnya yang dipimpinnya.
Ia juga menilai sampai pada kekuasaannya menjabat Kepala Daerah, bahwa selayaknya pejabat yang diberi jabatan menduduki jabatannya haruslah sesuai dengan bigron pendidikannya. Agar pengorbanan selama pendidikan tidak sia-sia. Dan jabatan yang diembannya dikuasai oleh mereka sesuai dengan bidangnya.
Namun, selain dari itu, benarkah mutasi 230 orang pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hulu (Inhu), Riau belum lama ini ada yang mempertanyakan.
Pasalnya sejumlah jabatan strategis diisi oleh pejabat yang bukan berasal dari Putra-putri kelahiran Inhu. Padahal Putra-putri Inhu dirasakan banyak punya kemampuan dan teruji selama ini. Selain itu apakah mereka sesuai dengan bigron pendidikannya.
“Kita merasa simpati kepada pejabat Inhu yang selama ini punya kemampuan dan sudah teruji. Pejabat kelahiran Inhu tersebut kita tidak menyebutkan jati dirinya. Pemkab Inhu dirasakan sudah mengetahui mereka yang punya kemampuan dan yang sudah teruji tersebut. Cuma kita merasa simpati. Bukannya kita anti dengan pejabat yang lahir diluar Inhu. Kita ini negara Bhinneka Tunggal Ika. Cuma kita merasa simpati yang dalam. Namun itu hak sepenuhnya Bupati Inhu, Rezita Meylani Yopi, SE,” ungkap Bujang, Minggu (16/1).
Dia menyebutkan bahwa pergantian pimpinan di daerah ini kita mengharapkan dapat menempatkan Putra-puti Inhu di jabatan strategis di Pemkab Inhu bagi mereka yang punya kemampuan dan sudah teruji. Namun jabatan itu kita bisa menilainya sendiri walaupun kita tidak menyebutkannya.
” Ke depan kita mengharapkan diberi banyak peluang jabatan strategis kepada Putra-putri kelahiran Inhu. Bandingkan orang Inhu yang berada di tempat lain,” jelasnya.
Namun bukan saja kita simpati kepada Putra-putri kelahiran Inhu saja. Justru pejabat Pemkab Inhu yang berasal dari luar Inhu pun kita juga merasa simpati.
“Kasihan kepada mereka, mereka banyak pula di non Jobkan walaupun mereka selama ini kita nilai punya kemampuan dan sudah teruji kinerjanya. Apa lagi mereka menjabat sesuai dengan bigron pendidikannya selama ini. Muda-mudahan ke depan, siapapun pejabatnya yang punya kemampuan dan sesuai bigron pendidikannya dapat ditempatkan di jabatan mereka sesuai kemampuan dan bigron pendidikannya. Jangan sampai ada unsur lain pula. Kita percaya itu kepada Bupati Inhu ke depannya. Bagi mereka yang belum beruntung, semoga diberi kekuatan iman untuk tabah menghadapi warna warni kehidupan ini. Hidup ini sementara. Hidup sekali dan mati sekali. Mutasi itu sudah biasa siapapun Bupati kita,” harapnya mengakhiri.
Sementara Bupati Inhu, Rezita saat kita mau konfirmasi yang disampaikan melalui pesan WhatsApp sampai berita ini diturunkan, belum ada jawabannya.
(Harmaein-Riau)
680 total views, 2 views today