Dengan Penuh Semangat, Pokja PWI dan FWJI Jakarta Barat Sukses Gelar Diolog Kebangsaan
indopers.net | Jakarta – Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJI) Jakarta Barat bersama tiga pilar sukses menggelar acara Dialog Kebangsaan di Yayasan Vihara Hemadhiro Mentawai Mawar, Kapuk, Jakarta Barat. Acara ini diinisiasi oleh Pokja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepolisian Jakarta Barat. Jumat (14/11/2025)
Dialog terbuka ini menghadirkan narasumber dari berbagai unsur, antara lain Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Tri Susanto, Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Barat Holi Susanto, perwakilan Pidsus Kurniawan, dan Danramil 04/Cengkareng Mayor Arh. Wahyu Suko Sasongko yang mewakili Dandim 0503/JB Kolonel Kav. Sigit Dharma Wiryawan. Audiens yang hadir terdiri dari ormas, LSM, serta organisasi wartawan seperti Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJI) dan Media Indonesia Online (MIO).
Mengusung tema “Membangun Kesadaran Hukum, Kerukunan, dan Toleransi dalam Bingkai Kebangsaan,” dialog ini dipandu oleh moderator Tubagus Adi. Berbagai pertanyaan dilontarkan audiens kepada narasumber terkait isu-isu yang relevan dengan tema acara.
Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Dr. Tri Suhartanto menyoroti pentingnya peran keluarga dalam mencegah radikalisasi remaja. Ia mengungkapkan kasus siswa SMA yang belajar merakit bom dari internet sebagai respons terhadap bullying. “Ketika anak lebih banyak mengurung diri ditemani ponsel, itu tanda bahaya. Kita sudah melihat bagaimana literasi digital yang gagal berubah menjadi ancaman nyata,” tegasnya.
Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Barat, Holi Susanto, mengapresiasi inisiatif PWI Pokja Kepolisian dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pers, dan masyarakat. “Kami berharap Pokja PWI Jakarta Barat terus bersinergi dengan jajaran Pemkot dalam menjaga harmoni sosial dan kesadaran hukum,” ujarnya.
Perwakilan Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Kurniawan, mengungkapkan fakta mengkhawatirkan bahwa mayoritas kasus yang masuk dari kepolisian berasal dari kalangan pelajar. “Anak-anak ini menyimpan golok di sekitar sekolah, pulang langsung eksekusi tawuran. Ini budaya kekerasan yang harus diputus segera,” tegasnya.
Danramil 04/Cengkareng Mayor Arh. Wahyu Suko Sasongko menyampaikan bahwa tema dialog ini sangat penting karena mencakup isu mendasar bangsa. “Tidak cukup dengan imbauan seremonial. Yang mampu menjaga bangsa adalah kolaborasi lintas institusi, bukan kerja sektoral,” tegasnya.
Ketua PWI Pokja Kepolisian Jakarta Barat, Teuku Faisal, menekankan tanggung jawab insan pers dalam menjaga akal sehat publik. “Dialog ini bukan seremoni, melainkan gerakan perlawanan terhadap melemahnya kesadaran hukum, pudarnya toleransi, dan banjir informasi sesat. Pers tidak boleh pasif,” ujarnya.
Acara ini ditutup dengan deklarasi bersama untuk menjadikan Hari Pahlawan sebagai momentum aksi nyata. PWI Pokja Kepolisian Jakarta Barat mendeklarasikan “Gerakan Nasional Kesadaran Hukum” yang akan diperluas ke berbagai daerah.(Sopian A)
37 total views, 37 views today






