DEBAT PUBLIK CABUP-CAWABUP KOBAR 2024 SOROTAN TERBATASNYA KEBEBASAN PERS

DEBAT PUBLIK CABUP-CAWABUP KOBAR 2024 SOROTAN TERBATASNYA KEBEBASAN PERS

indopers.net | PANGKALAN BUN/ KOTAWARINGIN BARAT (Kalteng) – Debat publik kandidat calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) Kotawaringin Barat (Kobar) dalam rangka Pilkada 2024 telah berlangsung pada Sabtu (16 November 2024). Acara ini diadakan di Gedung Antakusuma, Pangkalan Bun Park (PP) Jalan H.M. Rafii, mulai pukul 15.00 WIB. Dua pasangan calon yang berkompetisi hadir untuk memaparkan visi dan misi mereka, yakni pasangan nomor urut 01 Rahmat Hidayat – Eko Soemarno dan pasangan nomor urut 02 Nurhidayah – Suyanto.

Debat publik tersebut dihadiri Pj Bupati Kobar Dr. Drs. H. Budi Santosa, M.Si, unsur Forkopimda Kobar, anggota DPRD Kobar, partai pengusung kedua pasangan calon, serta sejumlah undangan dari berbagai instansi pemerintah, TNI, pejabat pemerintahan, dan tim pemenangan masing-masing kandidat.

Namun, meski acara berlangsung lancar, sorotan tajam datang terkait kebijakan KPU Kobar yang membatasi jumlah insan pers yang dapat meliput debat tersebut. Banyak media lokal merasa kecewa karena pembatasan itu dilakukan tanpa alasan jelas, sehingga dianggap mencederai kebebasan pers dan mengurangi keterbukaan informasi yang seharusnya menjadi prinsip utama dalam proses demokrasi.

Tudingan Bertentangan dengan Komitmen Transparansi
Sikap KPU Kobar ini memicu kritik karena dinilai bertentangan dengan pernyataan Ketua KPU Kobar sebelumnya. Dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu, Ketua KPU Kobar menyatakan tidak akan membatasi media dalam meliput kegiatan Pilkada 2024, demi mewujudkan transparansi dan keterbukaan informasi.

Namun, kenyataannya, hanya sejumlah kecil media yang diberikan akses untuk meliput acara debat tersebut, sementara media lainnya ditolak tanpa alasan yang memadai. “Kami kecewa karena debat ini adalah momen penting bagi masyarakat untuk mengetahui program kerja para kandidat. Pembatasan ini menciptakan preseden buruk bagi kebebasan pers,” ungkap seorang jurnalis lokal.

Debat Tetap Berlangsung Dinamis
Terlepas dari kontroversi tersebut, agenda utama debat tetap menjadi perhatian masyarakat. Kedua pasangan calon memanfaatkan forum ini untuk menyampaikan visi, misi, dan program unggulan masing-masing demi membawa perubahan positif bagi Kotawaringin Barat.

Pasangan Rahmat Hidayat – Eko Soemarno (01) menekankan pentingnya penguatan ekonomi lokal berbasis potensi unggulan daerah, seperti pertanian, kehutanan, dan pariwisata. “Kami ingin menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru dengan memberdayakan potensi lokal. Selain itu, kami juga akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan pendidikan yang merata,” ujar Rahmat Hidayat.

Sementara itu, pasangan Nurhidayah – Suyanto (02) lebih fokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan pembangunan sosial. “Kami berkomitmen menghadirkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik. Kesejahteraan masyarakat adalah prioritas utama kami,” tegas Nurhidayah.

Harapan Publik: Transparansi dan Kebebasan Informasi
Meskipun debat berlangsung meriah, pembatasan akses media menimbulkan kekhawatiran tentang keterbukaan informasi dalam proses Pilkada. Beberapa masyarakat mengungkapkan harapan agar KPU Kobar tetap konsisten dengan komitmen transparansi.

“Media adalah jembatan antara masyarakat dan para calon pemimpin. Kalau dibatasi seperti ini, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan informasi lengkap untuk menentukan pilihan?” ujar seorang warga Pangkalan Bun.

Hingga berita ini diturunkan, KPU Kobar belum memberikan klarifikasi resmi terkait alasan pembatasan insan pers dalam meliput debat. Publik berharap kejadian serupa tidak akan terulang pada tahap-tahap berikutnya dalam Pilkada Kobar, demi menjaga semangat demokrasi dan keterbukaan informasi yang adil bagi semua pihak. (Abdul Hadi).

 33 total views,  33 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *