Pemilihan Rektor Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan Disorot Mahasiswa.
indopers.net, Pamekasan (Madura) – Pemilihan Rektor UIM telah memasuki tahapan pemenuhan kelengkapan administrasi bakal calon Rektor, tapi sebelumnya sudah dituai protes oleh kalangan mahasiswa karena masa periode rektor saat itu Ahmad yang terpilih sejak April 2014 hingga April 2022 sudah masuk dua periode secara berturut-turut.
Pada bulan Oktober 2022 mahasiswa melakukan audensi lagi menanyakan status rektor karena sudah lewat masa waktu maka pihak pimpinan Rektorat menjawab pernah ada Plt katanya. Namun setelah cek di ijasah pada masa 2014-2022 tidak ada ijasah yang diteken Plt. Maka disini ada kejanggalan.
Yang teranyar setelah saat ini masuk penjaringan bakal calon rektor yaitu ::
- Rujukan penjaringan Rektor mestinya mengacu pada Statuta No 2 Tahun 2020.
- Ada statuta baru No. 1 Tahun 2022 yang diteken oleh Ketua Yayasan tanggal 6 September 2022 dimana seluruh anggota senat tidak tahu, para bakal calon rektor tidak tahu termasuk seluruh keluarga besar UIM Tidak tahu. Disimpan siapa statuta tersebut selama 4 bulan.
- Statuta tersebut justeru keluar dari lampiran pendafataran salah satu bakal calon yang diberikan kepada Panitia Pelaksana Pemilihan Rektor (P3R) Univ. Islam Madura Tahun 2022 dimana yang berikan FC nya dan tanda tangan yayasan terindikasi dipalsu.
- Perubahan statuta hanya 1 pasal yang cenderung untuk kepentingan bakal calon tertentu, sementara pasal-pasal lain masih banyak yang harus diperbaiki, justru tidak ada perubahan untuk perbaikan kampus UIN yang lebih baik.
Koordinator Audensi
- Ansori
- Syaifuddin. (giru)
488 total views, 1 views today