Bansos Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Untuk Korban Terdampak Bencana Tanah Longsor
indopers.net, Trenggalek (Jatim) –
Dalam peristiwa tanah gerak di Desa Masaran, Kecamatan Bendungan tercatat ada 47 rumah yang terdampak. Dari jumlah tersebut ada 10 rumah yang tergolong parah sehingga tidak memungkinkan untuk ditempati lagi.
Terkait hal tersebut , Novita Hardini,SE, istri Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin yang juga selaku Ketua PKK Kabupaten Trenggalek tergerak menyalurkan bantuan untuk para korban.
Bersama dengan jajaran terkait, Tim Penggerak PKK dan UPRINTIS Indonesia, perempuan energik tersebut mencoba menggerakkan potensi yang ada, guna meringankan beban warga terdampak.
Senin (31/10/2022)
“Hari ini saya bersama dengan jajaran pemerintah Kabupaten Trenggalek memberikan bantuan kepada korban banjir dan longsor Bulan Oktober lalu. Kemudian kami juga mendata apa saja yang dibutuhkan untuk harus dipenuhi sesegera mungkin,” ucap istri Bupati Trenggalek itu dalam tinjauannya.
Kami juga mengupayakan, sambung Ketua Tim Penggerak PKK itu, “beberapa rumah yang benar-benar tidak aman untuk ditempati, ditinggali sementara agar bisa dibangunkan kembali di lokasi yang benar-benar aman untuk kehidupan selanjutnya,” imbuhnya.
Dalam tinjauannya, Novita Hardini banyak mendapatkan keluhan warga, mulai dari tidak punya tempat tinggal lagi, huniannya tidak aman, harus tinggal di pengungsian sementara hingga berharap ada tempat relokasi yang aman. Beberapa warga mengalami trauma dengan kejadian tanah longsor tersebut. “Kami akan terus berkeliling mendata apa saja yang dibutuhkan warga untuk memapah kehidupan baru yang lebih baik dan juga aman,” tandasnya.
Kades Masaran, Kecamatan Bendungan, Supardi membenarkan ada sebanyak 47 rumah yang terdampak longsor dan tanah gerak di desanya. Ada klasifikasi berat sehingga dibutuhkan relokasi dan sebagian yang lainnya masih dimungkinkan untuk dihuni kembali.
“Kejadiannya serempak pada 18 Oktober kemarin. Totalnya ada 47 rumah dengan kalkulasi 10 rumah mengalami kerusakan berat sehingga dibutuhkan relokasi. Kemudian untuk yang lain masih bisa tetap tinggal di situ,” ucapnya.
Menurut Kades Masaran ini, bagi yang memiliki lahan untuk dibangun dicarikan sulusi untuk pemukiman relokasinya. Sedangkan bagi masyarakat terdampak yang tidak memiliki lahan relokasi, masih dicarikan solusi dengan mengkomunikasikan kepada pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat.
Pemerintah Desa Masaran berharap ada upaya dan solusi yang terbaik untuk warganya
(tier)
156 total views, 1 views today