Satgas Kizi TNI XX-S Monusco Cegah Malaria Di Kongo

Satgas Kizi TNI XX-S Monusco Cegah Malaria Di Kongo

indopers.net, Kongo, Selasa 17 Mei 2022 – Penyakit malaria menjadi momok bagi setiap orang yang berada di daerah Afrika yang merupakan endemic virus malaria, hal ini telah menjadi perhatian serius bagi Dansatgas Kizi TNI XX-S Monusco Letkol Czi Bambang Santoso. “Sehat itu mahal, jaga pola hidup dan lingkungan tetap sehat, selalu bersyukur dan jangan lupa bahagia,” katanya.

Dansatgas mengatakan bahwa malaria itu suatu penyakit yang tidak asing di telinga kita, malaria adalah penyakit serius dan berbahaya yang disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama oleh nyamuk anopheles. “Ketika seseorang mulai terinfeksi, tanda-tanda dan gejala penyakit ini akan muncul setelah 10 hari hingga 4 minggu. Namun terkadang gejala juga dapat muncul 7 hari setelah terinfeksi,” ujarnya.

Lettu Laut (K) dr. Feddy Febriyanto Manurung selaku Dokter Satgas menyampaikan bahwa dari Tim Kesehatan Satgas XX-S Monusco rutin melaksanakan fogging/pengasapan di sekitar camp, penaburan bubuk abate di tempat penampungan air dan genangan air, selalu mengingatkan kepada setiap prajurit untuk menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan secara rutin mengecek prajurit mengkonsumsi obat profilaksis malaria.

“Yang mengetahui kondisi kesehatan hanya diri kita pribadi, maka sayangilah diri kita dan selalu menerapkan pola hidup sehat untuk menunjang kesehatan kita,” katanya.

Hal ini senada dengan yang dilakukan salah satu Prajurit Satgas Kizi XX-S Monusco. “Saya rutin minum vitamin, olahraga atau berkebun setelah bekerja/dinas disini, badan berkeringat, lebih seger, joss dan takut malaria nya,” ucap Kopda Minarno.

Autentikasi:

Dansatgas Kizi TNI Konga XX-S Monusco, Letkol Czi Bambang Santoso, S.H.

 544 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!