Dirlantas Polda Metro Jaya Tangkap Penyusup Berkedok Wartawan di Tengah Aksi Massa, Ditanya Pers Card Gelagapan

Dirlantas Polda Metro Jaya Tangkap Penyusup Berkedok Wartawan di Tengah Aksi Massa, Ditanya Pers Card Gelagapan

indopers.net, Jakarta – Aksi Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, menciduk seorang penyusup di tengah massa pendemo, terekam kamera.

Sang Kombes pun mengajak polisi lain memisahkan sejumlah orang yang dicurigai sebagai penyusup. Sejumlah orang itu sedang berjalan menuju Gedung DPR RI. Diketahui, selain Gedung DPR RI, konsentrasi massa pendemo lain pada Senin (11/4/2022), yakni kawasan Patung Kuda.

Kombes Sambodo mencurigai sejumlah orang diduga penyusup karena berada di luar barisan massa. Sambodo kemudian menghampiri pria bersweater biru muda itu, “ID-nya mana?” tanya Sambodo tiba-tiba ke arah pria yang dicurigai, Orang yang ditanya kelabakan.

Kerah sweater pria itu pun ditarik Sambodo dan dilanjutkan digiring untuk diamankan anggota polantas. Terlihat ada tiga orang yang diamankan polantas di lokasi itu. Sambodo mengatakan ia turun langsung ke tengah massa aksi demi menghindari para penyusup.

“Kita mencegah massa yang tidak menggunakan almamater. Supaya tidak terjadi provokasi lah,” kata Sambodo kepada awak media indopers.net yang bertugas di lokasi.

Pengamatan jurnalis indopers.net sekitar pukul 14.14 WIB, massa aksi sedang berunjuk rasa di depan pintu DPR. Massa mahasiswa terus berdatangan menuju lokasi demonstrasi. Sedangkan arus lalu lintas di depan gedung DPR terpantau macet imbas massa yang menyemut di Jalan Gatot Subroto.

Pesan Tegas Kapolda Metro Jaya

Sementara itu anggota Polri di lingkungan Polda Metro Jaya dilarang membawa dan menggunakan senjata api saat amankan demo.

Unjuk rasa di Gedung DPR RI ini dinisiasi oleh oleh aliansi mahasiwa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

“Saya minta ke seluruh anggota untuk tidak menggunakan dan tidak membawa senjata api,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kepada wartawan. Fadil meminta instruksi itu benar-benar dipatuhi seluruh anggota yang bertugas.

“Saya minta ini dipedomani betul. Tidak ada anggota yang membawa dan menggunakan senjata api beserta peluru tajam,” ucap Kapolda. Fadil menginstruksikan jajarannya bersikap humanis dan persuasif saat mengamankan demo mahasiswa di kawasan Patung Kuda dan Gedung DPR RI.

Ia bahkan meminta anggota yang bertugas di lapangan menganggap mahasiswa sebagai anak sendiri. “Saya minta seluruh personel untuk bangun perpektif baru membangun prinsip-prinsip pelayanan terhadap pengunjuk rasa dengan saling bangun respek,” kata Fadil. “Mahasiswa anggap saja sebagai anak sendiri, menjaga mahasiswa seperti menjaga anak sendiri yang sedang main,” tambahnya.

Dengan memperlakukan mahasiswa secara baik dan penuh kasih sayang, Fadil yakin aksi unjuk rasa berjalan kondusif. “Jaga dengan penuh kasih sayang dan kelembutan agar terjadi suasana kondusif. Mari menggunakan kesabaran sebagai pondasi yang setinggi-tingginya dalam menghadapi persoalan,” ujar dia.

Ricuh di depan Gedung DPR

Kericuhan terjadi di depan Gedung DPR, ketika mahasiswa yang berdemonstrasi bentrok dengan aparat keamanan. Polisi menembakkan watercanon ke arah demonstran. Massa dari pengunjuk rasa akhirnya masuk ke dalam jalan tol. Mereka terlihat memblokade dan memberhentikan sejumlah kendaraan di dalam jalan tol. Akibatnya masuknya massa ke jalan tol, mobil-mobil pun terpaksa mengambil lajur paling kanan.

Massa aksi dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan serikat mahasiswa lainnya mulai gelar orasi di depan gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). Mahasiswa yang terpantau jumlahnya sekitar seribu orang ini mulai menggelar aksi sekitar pukul 14.00 WIB.

Sebelum menggelar aksi, mereka melakukan long march yang diketahui mulainya dari kawasan depan gedung TVRI Senayan. Dalam orasinya sang orator dari atas mobil komando meneriakkan penolakan masa jabatan Presiden tiga periode atau penundaan pemilu.

Seraya, penolakan itu turut disambut oleh massa aksi lain yang berada di depan halaman gedung DPR RI. “Jokowi tiga periode bilang tolak,” kata sang orator yang berada di atas mobil komando.

“Tolak!” sahut masa aksi.

Tak hanya itu, mereka juga menuntut agar pemerintah dapat menstabilkan harga bahan pokok tak terkecuali harga bahan bakar mesin (BBM).

Berdasarkan pantauan jurnalis indopers.net di lokasi, aparat keamanan dari kepolisian dibantu TNI dan Dishub melakukan penjagaan.

Mengingat massa aksi mahasiswa yang tumpah ke jalan, membuat ruas jalan Gatot Subroto menuju Palmerah ditutup oleh petugas kepolisian, hanya satu ruas jalan Transjakarta yang tetap dibuka oleh kepolisian.

(udn)

 196 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *