Penyelundupan Satwa Dilindungi Asal Kalsel via Pelabuhan Tanjung Perak Digagalkan

Penyelundupan Satwa Dilindungi Asal Kalsel via Pelabuhan Tanjung Perak Digagalkan

indopers.net, Surabaya – Aparat Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengungkap kasus penyelundupan sejumlah jenis satwa yang tergolong dilindungi asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pelaku penyelundupan bernama Alex Syahrudin (33 tahun) turut diamankan dalam penangkapan ini.

“Pelaku adalah seorang sopir yang bekerja untuk perusahaan jasa ekspedisi. Dia membawa sejumlah jenis satwa yang tergolong dilindungi melalui angkutan kapal laut, tujuan Pelabuhan Tanjung Perak,” ujar AKBP Anton Elfrino Trisanto Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat (4/3/2022).

Dari kendaraan truk yang dikemudikan pelaku, polisi mengamankan seekor burung elang, empat ekor anakan kucing hutan dan seekor anakan bekantan.

Saat diamankan polisi, dua ekor satwa di antaranya ditemukan dalam kondisi mati, yaitu seekor anakan bekantan dan seekor anakan kucing hutan.

“Jadi modus penyelundupan satwa-satwa yang dilindungi asal Kalimantan ini adalah melalui sopir truk ekspedisi, yang naik kapal dari Banjarmasin tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” ucap Kapolres kepada awak media.

Dalam menangani perkara ini, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Anton memastikan masih terus mengembangkan penyelidikan, di antaranya memburu pemilik satwa asal Banjarmasin.

“Selain itu kami juga menyelidiki para penadahnya di Surabaya,” kata dia.

Sementara itu, pelaku terlibat akan dijerat Pasal 40, Ayat 2, juncto Pasal 21, Ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Selain itu, juga dijerat Pasal 88 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan. “Ancaman hukumannya pidana lima tahun penjara,” ucap perwira menengah Polri tersebut.

(fwaid)

 555 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *