PEKERJAAN SILUMAN TERLETAK DI WILAYAH KABUPATEN MAGETAN TIDAK JELAS BERSUMBER DARI MANA ANGGARAN YANG DIGUNAKAN.

PEKERJAAN SILUMAN TERLETAK DI WILAYAH KABUPATEN MAGETAN TIDAK JELAS BERSUMBER DARI MANA ANGGARAN YANG DIGUNAKAN.

indopers.net, Magetan – Pekerjaan yang berada di lokasi di wilayah kota kabupaten Magetan tepatnya berada di timur KPR Asabri ini terlihat tidak jelas dari pekerjaan itu berasal mana, dan dari anggaran apa yang digunakan, masyarakat sebagai kontrol sosial tidak akan mungkin tahu.

Lembaga swadaya masyarakat atau LSM LP2K Sunaryo saat kebetulan bersama saya melihat lokasi pekerjaan itu banyak di temukan kejanggalan kejanggalan yang berada di lokasi tersebut sebab kami sebagai awak media juga tidak melihat adanya sebuah informasi pekerjaan itu dari mana asal anggaran tersebut.

Permasalahanya jenis pekerjaan itu hampir sama dengan pekerjaan jalan aset usaha tani sebab saya hanya meraba raba tentang pekerjaan tersebut yang berlokasi di tengah tengah persawaan milik para petani, Yang jadi pertanyaan kenapa pekerjaan itu kok tidak adanya papan informasi atau K3 yang ada di lokasi tersebut kalau itu pekerjaan dari dinas dan kalau pun pekerjaan swakelola murni dari masyarakat jelas jelas pasti mereka para pekerja warga masyarakat setempat.

Waktu itu Sunar sapaan akrab dari sunaryo sebagai lembaga LSM LP2K Kabupaten Magetan menayai salah satu pekerja yang mengerjakan pekerjaan itu dan pekerja itu berkata bahwa beliau sebagai pekerja harian yang ikut dari salah satu CV atau rekanan yang mendapatkan pekerjaan tersebut, namun yang sangat di sayangkan kenapa dinas tidak mengadakan surve diokasi tersebut yang jelas jelas itu milik dinas yang ada di kabupaten Magetan.

Pengawas CV pun tidak kami temui di lokasi pekerjaan tersebut yang seharus nya pengawas pun juga punyak hak memberikan atau memerintah rekanan CV atau kontraktor yang mengerjakan pekerjaan tersebut atau kah itu anggaran APBD atau APBN untuk mengerjakan pekerjaan tersebut sebelum pekerjaan akan di mulai sampai akhir pekerjaa harus ada papan informasi yang harus di pasang, dan K3 pun juga tidak ada di lokasi tersebut dan para pekerja pun tidak ada satupun yang memakai rompi di lokasi tersebut, padahal jelas pekerjaan itu sudah hampir mencapai 60% pekerjaan atau mungkin sudah lebih dan kami pun juga melihat campuran bahan dari pasir juga semen yg di campur di bak molen tidak menggunakan bak Takeran hanya skrop yang di gunakan untuk mengambil pasir di masukan ke dalam bak molen bersama semen yang di masukan yang pada akhirnya jelas ada kesengajaan murni pembiaran yang di lakukan pengawas kepada para pekerja yang mencampur bahan material tersebut untuk pekerjaan pasangan batu yang pada akhirnya nya mutu kualitas pekerjaan tersebut akan berkurang.

(beni Mgt.)

 299 total views,  2 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!