Gelombang Penolakan Terhadap Nilai Ganti Rugi Proyek Jalan Tol Semanan–Sunter Kian Menguat.
indopers.net | Jakarta Pusat – Warga RW 09 dan RW 12 Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, secara terbuka melawan hasil appraisal yang dinilai merugikan dan jauh dari harga pasar riil tanah di kawasan pusat ibu kota.
Perlawanan warga diwujudkan melalui pemasangan sejumlah spanduk penolakan di depan sekretariat RW, Jalan Setia Kawan Barat, Senin (22/12/2025). Aksi ini menjadi sinyal keras bahwa warga menilai proses penetapan ganti rugi sarat persoalan dan minim keberpihakan.
Pantauan awak media sekitar pukul 23.30 WIB menunjukkan beberapa spanduk terbentang mencolok di gedung sekretariat RW 09 dan RW 12. Pesan-pesan bernada protes tertulis tegas, seperti “Kami Menolak Keras!!! Tidak Sesuai Harga!” hingga “Harga Appraisal Tol Semanan–Sunter Tidak Sesuai Harga Tanah”.
Warga menilai nilai appraisal yang ditetapkan tidak mencerminkan harga tanah di wilayah Jakarta Pusat yang secara faktual memiliki nilai ekonomi tinggi. Mereka mempertanyakan metode penilaian yang digunakan, termasuk transparansi data pembanding dan keterlibatan warga dalam proses tersebut.
“Kami bukan menolak pembangunan. Tapi jangan jadikan proyek strategis nasional sebagai alasan untuk merampas hak warga dengan harga yang tidak manusiawi,” demikian salah satu pesan protes warga yang tertuang dalam spanduk.
Menurut warga, pembangunan infrastruktur seharusnya berjalan seiring dengan prinsip keadilan sosial sebagaimana diamanatkan konstitusi. Jika ganti rugi ditetapkan sepihak dan di bawah nilai pasar, maka proyek tersebut justru berpotensi melahirkan konflik sosial baru di tengah masyarakat.
Warga RW 09 dan RW 12 Duri Pulo menegaskan akan terus menyuarakan penolakan peninjauan ulang nilai ganti rugi tidak segera direspons secara terbuka dan adil. (Sopian A)
44 total views, 44 views today






