Budhi Cahyono Pemred Intelpostnews.Com Sempat Terjebak Dalam Bencana Banjir dan Tanah Longsor Tapteng & Sibolga
indopers.net l Taput [Sumut] – Akibat bencana banjir dan tanah longsor membuat Kabupaten Tapteng, Sibolga dan Taput porak poranda serta meninggalkan berbagai cerita pilu bagi mereka. Dampak ini bukan hanya sekedar menimbulkan kerugian material yang cukup besar tapi meninggalkan luka yang cukup dalam, ada anak yang kehilangan orang tua, begitu juga sebaliknya, ada suami kehilangan istri dan begitu juga sebaliknya.
Untuk itu, Pemerintah dan Lembaga Independen harus segera melakukan pemulihan Trauma Healing dan Dukungan Psikososial buat mereka.
Budhi Cahyono menceritakan kronologis kejadian yang menimpa dirinya dan keluarganya.
Pada tanggal 24 malam/11/2025 saya bersama anakku berangkat ke daerah Pinangsori hendak mengunjungi mertua, dalam perjalanan malam itu saya bertemu rombongan Walikota Sibolga Akhmad Syukri Nazri Penarik yang mengarah pulang ke Sibolga dan saat itu juga saya bertemu dengan rombongan adik kandung saya yang katanya mereka mau ke daerah Natal. Pada subuh 25/11 sebelum desa Parsikkaman kami sudah melewati tanah longsor, dan pada saat itu sedang ada perbaikan tanah longsor dan pak Walikota Sibolga sempat memberikan bantuan 1 juta kepada pekerja.
Namun karena adanya kemacetan membuat mobil kami tertinggal jauh, tepat di desa Parsikkaman mobil kami serta puluhan mobil lainnya Terjebak tanah longsor (di depan longsor dan di belakang kami juga longsor) sementara mobil Walikota dan adik saya sudah lewat didepan.
Atas kejadian ini, membuat kami dan puluhan orang lainnya tertahan di desa Parsikkaman sampai tanggal 28/11.
Terhitung sejak tanggal 25/11 seluruh jaringan telekomunikasi terputus jadi menambah situasi tambah panik.
Dan sampai hari ini kabar dari adik saya juga belum ada, apakah selamat atau tidak. “Jelas Budhi Cahyono
Lalu ia melanjutkan ceritanya.
Dalam kepanikan dan situasi yang sangat mencekam tersebut, akhirnya pada tanggal 28/11 saya bersama keluarga memutuskan untuk meninggalkan mobil dan berjalan kaki kembali ke arah Taput/Tarutung dengan maksud,
-“YANG PENTING SELAMAT LAH DULU”-
Selama dalam perjalanan pulang, kami juga menemukan banyak korban luka-luka serta korban jiwa.
Akhirnya sejauh -+ 35 Km perjalanan, kami sampai di perbatasan Tapteng/Taput dalam keadaan lusuh.
Setelah beristirahat sejenak di Tarutung kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke Kota Medan dengan selamat.
Hari ini, Senin,(1/12/2025) saya berupaya untuk kembali kelokasi kejadian untuk mencari keberadaan adik saya sekaligus hendak mengevakuasi mobil di desa Parsikkaman. Namun tadi kita dapat info dari lapangan lewat Kabiro Taput media kita intelpostnews.com mengabarkan, “Belum dapat lewat ke Sibolga karena akses jalan masih terputus” atas info tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk istirahat di Kotamadya Siantar sambil menunggu informasi berikutnya. “Ucapnya dengan lirih.
(Jhon Tobing)
391 total views, 391 views today






