Diduga Kuat Pengerjaan Proyek Penimbunan Jalan Desa Jaya Karet Kabupaten Kotim Dikerjakan Asal-asalan.

Diduga Kuat Pengerjaan Proyek Penimbunan Jalan Desa Jaya Karet Kabupaten Kotim Dikerjakan Asal-asalan.

indopers.net | Kotim (Kalteng) – Diduga kuat pengerjaan Proyek penimbunan jalan Desa Jaya Karet RT.01 RW.01, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur menghabiskan Anggaran Rp.176.041.000 (Seratus Tujuh Enam Juta Empat Puluhan Satu Ribu Rupiah) yang bersumber dari Anggaran Dana Desa Tahun 2024, Diduga dikerjakan asal-asalan alias asal jadi.

Menurut informasi yang diperoleh media ini pada Jum’at (21/3/2025), saat awak media mengkonfirmasi ke salah seorang warga Desa Jaya Karet yang tidak bersedia menyebutkan namanya menuturkan ,”Dana penimbunan jalan Desa Jaya Karet sebesar Rp.176.041.000 dengan volume sepanjang 500 meter, ketebalan 30 cm dan lebar 3 meter.

Penimbunan jalan ini mencapai 147 (ret) tanah urug, 137 (ret) dari Dana yang Rp.176.041.000 dan 10 retnya bantuan dari pembeli buah kelapa sawit yang ada di Desa Jaya Karet (Supi) sepanjang 50 meter.

Untuk biaya jasa meratakan pengurukan dibandrol dengan Rp.90.000 (per retnya), dan truk pengangkut tanah urug nya milik Kades Juwani dengan harga Rp.750.000 itupun isinya tidak rata. Terkadang banyak, terkadang sedikit tidak sesuai harganya,”bebernya.

Lanjutnya,”meskipun biaya jasa meratakan pengurukan dibanrol Rp.90.000 saja warga tetap mau mengerjakan, lumayan Rp.90.000 X 147 ret = Rp.13.230.000 karena tidak ada pekerjaan,”ujarnya

Ketika dikonfirmasi dua awak media Berita Umum Nasional indopers.net dan Nuansarealitanews.com, Kades Jaya Karet (Juwani) mengatakan,”Pekerjaannya sudah selesai dan timbunan itu tergerus air hujan hingga menipis,”ungkapnya.

Menurut hasil investigasi dilapangan Media Berita Umum Nasional indopers.net dan Nuansarealitanews.com dilapangan penimbunan jalan Desa Jaya Karet ini Diduga dikerjakan asal-asalan (asal jadi). Karena penimbunan ini tidak ada tangkis siring kanan kirinya sehingga bila hujan turun tanah urug nya otomatis hanyut terbawa air.

Nampak terlihat timbunan yang selesai dikerjakan pada akhir tahun 2024 lalu, tidak sesuai dengan RAB anggaran yang dibelanjakan (dipergunakan), karena terlihat banyak tipis tidak sampai ketebalan 30 cm dan sudah ada yang berlobang.

Dari total 137 ret tanah urug X Rp.750.000 = Rp.102.750.000 ditambah biaya jasa meratakan pengurukan Rp.90.000 X 147 ret = Rp.13.230.000. Jadibisa dikalkulasikan dana yang dihabiskan hanya Rp.115.000.000 tambah pajak 12%. Konon kabarnya dananya sudah habis, Pertanyaannya kemanakah sisa dananya…? (Bersambung…..!!!?)

(Umar Kaisan)

 1,529 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!