SPN Polda Kalteng Laksanakan Upacara Hari Juang Polri.
indopers.net | SPN (Kalteng) – Upacara Dalam rangka hari Juang Polri di Sekolah Polisi Negara ( SPN) Polda Kalteng, Rabu, (21/08/2024) pukul 07.30 WIB.
Upacara dalam rangka memperingati Hari Juang Polri dipimpin Ka SPN Polda Kalteng Kombespol Dharmeshwara Hadi Kuncoro diwakilkan oleh Kabagjarlat SPN Polda Kalteng AKBP Kajli Muzifar, S.H., selaku Inspektur Upacara dihadiri Oleh Personel SPN dan 394 Siswa Diktukba Polri Gel II T.A 2024.
Dalam rangkaian Upacara bertindak sebagai pembaca sejarah singkat hari juang Polri Ipda Hasbullah, S.Pd.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan proklamasi Polri oleh inspektur upacara AKBP Kajli Muzifar, S.H, “Proklamasi
untuk bersatu dengan rakyat dalam perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan ini menyatakan polisi sebagai Polisi Republik Indonesia
Surabaya, 21 Agustus 1945
Atas nama seluruh warga polisi
Moehamad Jasin, Inspektur Polisi Kelas I”
Kabagjarlat SPN Polda Kalteng AKBP Kajli Muzifar, S.H., mengatakan pemilihan tanggal 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri bukan tanpa alasan. Pada 21 Agustus 1945, terjadi peristiwa Proklamasi Polisi Republik Indonesia yang dilakukan oleh Polisi Istimewa (sebelumnya Bernama Tokubetsu Keisatsutai) di bawah pimpinan Inspektur Polisi Kelas I Moehammad Jasin.
Setelah proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, Menteri Negeri Otto Iskandar Dinata menetapkan status polisi segera dimasukkan ke kekuasaan Pemerintah Indonesia. Menyikapi hal tersebut, M Jasin sebagai Komandan Polisi Istimewa Surabaya mengadakan rapat bersama anggota lainnya membahas kedudukan polisi pasca proklamasi, kemudian disepakati pernyataan sikap kesetiaannya kepada Negara Republik Indonesia dengan menyusun teks Proklamasi Polisi.
Di bawah kibaran bendera Merah Putih, sekitar 250 anggota Kesatuan Polisi Istimewa berkumpul di halaman Markas Polisi Istimewa di Surabaya. Pada saat itu, M Jasin membacakan teks Proklamasi Polisi.
Ini menjadi momentum ketika seluruh polisi di negeri ini bersatu dengan nama Polisi Republik Indonesia yang terlepas dan diperalat oleh penjajah Jepang pada saat itu.”ungkapnya.
(Umar k/OneLND)
484 total views, 1 views today