Aliran Sungai Rumpak dan Mengkubung Masih Dipenuhi Aktivitas TI Rajuk Ilegal Yang Beroperasi
indopers.net | Bangka (BABEL) – Aktivitas penambangan ilegal di sungai rumpak batu hitam hampir menelan korban yang pertama terjadi insiden ibu penyanting tenggelam jatuh kelubang bekas tambang ilegal beroperasi. Yang kedua terjadi penikaman antara panitia tambang ilegal dengan penyanting yang terjadi di bukit tulang kecamatan Belinyu pada Sabtu (20/01/2024).
Sampai saat ini, Kapolda Babel belum ada mengambil tindakan terkait aktivitas tambang ilegal walaupun sudah merusak hutan bakau, di wilayah sungai rumpak batu hitam kecamatan Belinyu.
Dari keterangan salah satu warga mengatakan ke tim wartawan itu tidak bakal tutup karena yang bermain sebagian besar anggota oknum nakal. Puluhan ponton isap produksi atau PIP sudah menjamah sungai rumpak Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu. Lokasi itu notabane nya adalah lokasi hutan bakau.
Berdasarkan dokumentasi yang diterima oleh tim, Senin (22/01/2024) pagi, nampak puluhan ponton masih beroperasi di wilayah itu.
Padahal sebelumnya, sudah kerap diberitakan lokasi itu dibabat tambang yang berstatus ilegal. Tak sedikit informasi diterima redaksi terkait kegiatan penambangan itu.
Ditambah lagi, kabarnya pada Sabtu (20/01/2024) pekan kemarin, sejumlah nelayan sudah mendatangi lokasi tersebut guna meminta para penambang untuk bergeser dari lokasi itu.
Am, warga Desa Riding Panjang yang kerap pergi ke laut mengaku melihat puluhan ponton di sungai rumpak yang dekat dengan hutan bakau masih bekerja mencari timah.
“Ada sekitar puluhan ponton yang kerja tadi saya lewat. Mereka ngantam yang hutan bakau itu,” kata Am, kepada tim.
“Sabtu kemarin juga ada nelayan kesana, minta penambang untuk geser dari situ (sungai rumpak),” tambahnya.
Belum diketahui pasti, siapa koordinator atau pengurus dari puluhan PIP yang bekerja itu. Namun tim masih mengupayakan konfirmasi ke pihak terkait lainnya.
Namun berdasarkan asumsi bahkan rumor yang beredar di warung kopi dan informasi lainnya, penambangan di lokasi itu melibatkan sejumlah kubu atau kelompok.
Terpisah, Kapolsek Belinyu AKP Dr Singgih Aditya Utama saat dikonfirmasi, menerima informasi terkait hal itu.
“Terima kasih informasinya. Kami akan cek,” tulis Singgih dalam pesan instan WhatsAppnya.
(Tim)
177 total views, 2 views today