Isu Gratifikasi Dan Demo Siswa SMKN 1 Watulimo Trenggalek, Kepala Sekolah : Itu Tidak Benar

Isu Gratifikasi Dan Demo Siswa SMKN 1 Watulimo Trenggalek, Kepala Sekolah : Itu Tidak Benar

indopers.net | Trenggalek (Jatim) – Isu gratifikasi dan demo siswa SMKN 1 Watulimo, Trenggalek , dibantah oleh kepala sekolah, Dr. Santika, S.Pd.I. M.Si.
Santika menduga, isu tersebut memang dihembuskan untuk menjatuhkannya.
Santika merasa selama ini penyelenggaraan segala kegiatan di SMKN 1 Watulimo sudah sesuai peraturan.

” Terkait isu gratifikasi, itu tidak benar. Itu titipan, sedari awal kami sudah menolak, dan itu sudah kita kembalikan,” ungkap Santika, Senin (18/9/2023).

Santika menambahkan, terkait dalam penerimaan 3 orang pekerja sukwan atau tenaga kontrak, itu sebelumnya sudah dibicarakan dengan Komite. Dalam hal tersebut, Komite bersedia memberi upah.
Santika mengungkapkan, saat itu dengan pertimbangan kebutuhan pekerja kebersihan, karena selama ini dirasa kurang maksimal mengingat luasnya sekolah dengan tenaga yang minim.

” Saat itu atas dasar kebutuhan tenaga, kami menerima 3 tenaga honorer. Hal tersebut sudah kami bicarakan bersama Komite. Karena tidak ada dana sumber lain, dan Komite bersedia untuk sementara memberikan upah , maka kami menerimanya dengan harapan kedepannya ada pengangkatan ( P3K),” ucapnya.

Santika menambahkan, untuk ketiga pekerja tersebut saat ini sudah diberhentikan. “Ketiga pekerja tersebut sudah diberhentikan. Itu mengikuti saran temen media, karena dikatakan melanggar peraturan. Dan juga untuk menepis isu, kita menerima sesuatu dari adanya ketiga pekerja tersebut,” ungkap Santika.

Selain hal diatas, dihembuskan lagi isu adanya demo siswa. Menurut Santika, hal tersebut janggal, dikarenakan, saat ini proses belajar mengajar normal saja. Hubungan dilingkup SMKN 1 Watulimo, antara siswa dan guru juga tidak bermasalah.

“Isu ini tidak etis, karena kita dibenturkan dengan anak didik. Para anak didik itu harus kita layani dan fasilitasi semaksimal mungkin terkait proses belajar mengajar, bukan malah diberikan isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,” sanggah Santika.

Menurut Santika, lembaga pendidikan yang dipimpinya mengalami kemajuan dalam hal transparansi dan kedisiplinan.

“Pertama, kita membuat manajemen yang transparan. Kedua, kita mendisiplinkan ASN dan PNS seluruh sensifitas yang ada disitu. Misalkan jam 7 mengajar, ya kita berdoa bersama- sama, siswa pun demikian. Pulang jam 3 pun kita berdoa bersama-sama. Saat itulah semua permasalahan dari pagi hingga siang diselesaikan bersama, sehingga tidak perlu rapat- rapat dilain hari. Cukup hari itu kita selesaikan,” ungkapnya.

Masih menurut Santika, banyak progam unggulan dan prestasi SMKN 1 Watulimo.
” Program unggulan , Pengolahan hasil perikanan. Terus, kesamaptaan, itu yang melatih kedisiplinan dari TNI AL dan Polisi Airud. Untuk setiap tahun, hampir 75 persen BKK nya bisa keluar negeri. Dan juga ada pembelajaran bahasa Jepang. Untuk fasilitas perpustakaan semakin lengkap dan sudah mendapatkan akriditasi A. Dalam hal prestasi kejuaraan banyak kegiatan yang mendapatkan tropy kejuaraan dan juga prestasi yang lainnya,” kata Santika.
(tim)

 404 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!