Telah Terjadi Kecelakaan Tunggal di Ruas Jalan Achmad Saleh Pangkalan Bun Kolam Kabupaten Kotawaringin Barat.
indopers.net, Pangkalan Bun, Kobar (Kalteng) – Kerusakan Jalan Ahmad Shaleh ruas Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama (Kolam) dituding menjadi faktor maraknya kecelakaan tunggal di kawasan tersebut.
Kecelakaan akibat jalan berlubang, kurangnya lampu penerangan jalan dan kurangnya rambu rambu lalu lintas itu bukan hanya warga di Kelurahan Raja Seberang dan Mendawai Seberang, tetapi warga dari Kecamatan Kolam, maupun dari Kabupaten Sukamara.
Sejumlah informasi mengungkapkan bahwa kawasan itu akan lebih berbahaya saat malam hari akibat minimnya lampu penerangan jalan umum. Sementara itu tidak semua pengendara paham dengan titik kerusakan jalan tersebut.
Belum lagi ulah kendaraan besar yang arogan saat melintas, dengan muatan berat mereka terkadang zig-zag menghindari lubang-lubang yang banyak bertebaran tanpa memperdulikan ada kendaraan roda dua dari arah berlawanan yang harus mengalah hingga ke tepi jalan.
Lambannya penanganan terhadap ratusan titik lubang yang bertebaran di ruas jalan dan kurangnya lampu penerangan jalan menambah jumlah kasus kecelakaan. Warga di Kelurahan Raja Seberang harus mengalami luka-luka lecet di wajah dan kakinya akibat terjerembab dalam lubang yang ditutupi tempat air di tengah jalan itu, rabu (15/2/23) pukul 18.24 WIB.
Menurut keterangan warga, bapak dan ibu itu menabrak tempat air itu mas, karena oleh yang punya perusahaan nggak di beri rambu-rambu yang benar Di situ kan gelap coba Di beri yang bisa ada terang nya itu kalau pas kena sorot lampu mobil/motor pengguna jalan yang berlawanan, kasihan ibu itu mas sampai terpental kepinggir jalan itu pungkas pak man suami dari ibu yang kecelakaan itu menyampaikan saya kan dari Sukamara mas mau pulang ke sungai rangit saya nggak melihat dengan ada nya tempat air yang di bikin rambu-rambu itu karena tempat itu sangat gelap seharusnya di beri rambu-rambu yang benar memang yang punya pekerjaan tersebut tak ada pengontrolan yang di mana harus di kasih rambu-rambu, yang rawan kecelakaan ini lah nama nya pekerjaan angsal selesai bungka.
Korban yang merupakan bapak dan ibu, kendaraan yang dikendarai menabrak tempat air yang di gunakan menutup lubang, mereka berdua hilang keseimbangan dan terjatuh dari kendaraan.
“Kalau bapaknya hanya luka di bagian kaki, tapi ibunya yang luka lecet akibat berbenturan dengan aspal di bagian wajah, motor mereka masuk lubang,” kata warga yang kebetulan melintas dan menolong mereka.
Mereka berharap pemerintah Kabupaten Kobar dan Provinsi Kalimantan Tengah yang berwenang untuk menangani ruas jalan tersebut untuk melakukan penambalan dan menambah lampu penerangan jalan.
Warga menilai lubang jalan berdiameter besar yang terdapat di antara jalan yang muluslah yang justru paling berbahaya. Mereka menyebut lubang tersebut dengan istilah Jebakan Batman. “Kita berharap agar ruas jalan tersebut segera diperbaiki atau ditambal untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat yang melintas,” imbuh korban kecelakaan. (hadi/sur)
375 total views, 1 views today