Dinsos-PPA Sampang Tepis Rumor Soal Janda Hidup Di Rumah Beratap Terpal Tanpa Perhatian Pemerintah
indopers.net, Sampang (Madura)
Nasib seorang janda, Sutiah asal Jalan Syamsul Arifin, Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura kini tengah viral, Kamis (8/12/2022).
Pasalnya, janda parubaya berusia 54 tahun itu hidup bersama sejumlah anaknya di sebuah rumah yang sebagian atapnya menggunakan terpal
Kemudian kondisi itu dikabarkan cukup lama hingga kurang lebih setahun lantaran tidak ada perhatian dari pemerintah daerah.
Atas kabar tersebut, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Sampang, Mohammad Fadeli angkat bicara.
Menurut Fadeli selaku Kadinsos, kondisi rumah Sutiah memang sebagian mengalami rusak akibat terpaan bencana puting beliung pada akhir 2021 lalu.
Pasca insiden itu pihaknya mendatangi kediaman Sutiah dalam rangka penyaluran bantuan sosial guna mengurangi beban setelah tertimpa bencana.
“Saat itu kami memberikan bantuan berupa sembako kepada saudara Sutiah yang juga sebagai penerima bantuan PKH,” ujarnya Kamis (8/12/2022).
Bahkan tidak sampai disitu saja, pihaknya juga melakukan beberapa langkah lainnya seperti mengajukan bantuan pembangunan rumah tak layak huni kepada Kementrian Sosial (Kemensos) RI.
Alhasil mendapat respon positif, bahkan Kemensos melalui Balai Besar Margo Laras Pati, Jawa Tengah menerjunkan beberapa petugas untuk melakukan survei ke tempat tinggal Sutiah sebagai tindak lanjut.
“Pada saat melakukan pengukuran dan pengecekan lainnya ternyata status lahan terdapat beberapa ahli waris dan ada ahli waris enggan menerima bantuan pembangunan rumah itu,” jelasnya
Ia melanjutkan, atas penolakan tersebut pihak Kemensos berinisiatif memberikan bantuan dalam bentuk lainnya yang sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada Sutiah, dan Bantuan tersebut diberikan berupa uang modal usaha beserta sepeda sekaligus gerobak agar Sutiah bisa berwirausaha dan ada pemasukan untuk kebutuhan perekonomian sehari-hari
Bantuan tersebut diberikan kepada Sutiah pada pertengahan 2022 lalu.
“Jadi soal kabar pemerintah daerah terkesan tutup mata terhadap salah satu warga ini tidak benar adanya, sebelumnya kami sudah berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada yang bersangkutan,” pungkasnya.
(Man)
227 total views, 1 views today