Dinkes Kota Medan Adakan Pertemuan Debriefing dan Penyampaian Hasil Kunjungan Lapangan Dalam Penanganan Kasus TBC
indopers.net, Medan – Guna meningkatkan penemuan, pengobatan dan pelaporan kasus Tuberkulosis (TBC), serta keterlibatan seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) maka telah dikembangkan konsep Public Private Mix (PPM) yang merupakan strategi penanggulangan TBC dengan melibatkan seluruh fasyankes baik Pemerintah maupun swasta dalam program TBC.
Demikian disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Asisten Pemerintahan dan Sosial M. Sofyan ketika membuka acara pertemuan Debriefing dan Penyampaian Umpan Balik Hasil Kunjungan Lapangan Team External yang sudah dilakukan, di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan, Jumat (29/7).
“Public Private Mix ini sendiri merupakan suatu bentuk Konsep pendekatan komprehensif dan kolaboratif sebagai platform program nasional yang diharapkan mampu mengorganisasikan layanan TBC untuk memastikan layanan terpadu dan sesuai standar kepada pasien sehingga semua pasien TBC dapat ditemukan, diobati dan dilaporkan pada sistem informasi TBC”.ucap M. Sofyan dalam pertemuan tersebut yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Taufik Ririansyah dan Perwakilan dari Kemenkes RI.
Lebih lanjut Sofyan menambahkan di Indonesia sendiri lebih dari 70% pasien TBC mencari pengobatan di Fasilitas pelayanan kesehatan swasta. Berdasarkan studi dari Patient Pathway Analysis 2017 menyebutkan bahwa pola masyarakat berobat dengan gejala TBC dalam hal mencari pengobatan awal lebih memilih fasilitas pelayanan kesehatan swasta (74%) dibandingkan dengan Puskesmas dan Rumah Sakit Pemerintah (24%).
Meskipun banyak pasien TBC mencari pengobatan ke RS swasta. Namun angka notifikasi kasus TBC dari RS swasta rendah (8%) dan DPM hanya (1%). Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan notifikasi kasus TBC di Puskesmas (72%) dan RS Pemerintah (18%).
“Hal ini menunjukkan meskipun banyak kasus TBC mencari pengobatan di fasyankes swasta, namun penemuan kasus di fasyankes swasta lebih rendah. Selain rendah, belum diketahui juga berapa banyak fasyankes khususnya layanan swasta seperti DPM yang telah memberikan tatalaksana sesuai kebijakan nasional.”sebut Sofyan.
Diakhir sambutan Sofyan mengatakan untuk mengevaluasi efektivitas model PPM tersebut, dibutuhkan evaluasi yang mendalam terhadap model PPM tersebut.
“Sasaran dan tujuan evaluasi ini diharapkan menjadi bahan peniliaian terhadap kemajuan intervensi PPM. Diantaranya menilai capaian Program TBC, capaian indikator PPM serta pembelajaran dan praktik.”pungkasnya.
(Diskominfo kota medan/ ronny m)
166 total views, 1 views today