Slamet Riansyah Atlet Berprestasi Utusan Papua Asal Tanjung Enim Pulang Kampung Ajak Calon Istri

Slamet Riansyah Atlet Berprestasi Utusan Papua Asal Tanjung Enim Pulang Kampung Ajak Calon Istri

indopers.net, Muara Enim (SUMSEL) – Masih ingat dengan Slamet Riansyah…?Seorang pemuda yang terlahir dari keluarga yang sangat sederhana, pemuda penyandang disabilitas ini, sejak kecil memang sudah senang berolah raga.Tapi bagi Slamet Riansyah (31) yang lahir di Tanjung Enim pada tanggal 28 November 1991, anak ke 4 dari 5 bersaudara dari pasangan ayah Mariyadi (Kancil) dan ibunya Muryani ini, dirinya memang sangat menyukai Cabang Olahraga (Cabor) Atletik atau Lari.

Dalam Pekan Paralympic Nasional (Papernas) XVI yang di gelar di stadion Lukas Enembe Jaya Pura tahun 2021 lalu, diikuti Penyandang Disabilitas dari 34 Provinsi dengan 12 Cabor yang di perlombakan. Dari cabang Atletik Slamet berhasil memboyong 4 Medali sekaligus. Medali yang di raihnya antara lain jarak 800 M meraih Medali Emas, Lari Jarak 400 M meraih Medali Emas dan Lari Jarak 200 M juga Medali Emas, sedangkan untuk lari estafet dengan jarak 4×100 M meraih Medali Perak.

Slamet mempersembahkan Ke 4 medali tersebut bukan sebagai Atlet utusan Sumatera Selatan Provinsi kelahiran nya, melainkan sebagai Atlet utusan Provinsi Papua.

Dalam penuturannya Slamet bercerita kepada awak media di rumah kontrakan nya di RT 04 desa Tegal Rejo Tanjung Enim, Rabu (9/03/2022).

Karena rumah sangat sederhana yang di ditempatinya sejak kecil bersama keluarga di Jalan Batu Raja RT 03 RW 02 Talang Gabus Kelurahan Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumsel saat ini sedang di Renovasi.

Menurut Slamet mengapa dirinya bisa mewakili Provinsi Papua dalam ajang ini. Awal nya dirinya mengikuti test atau seleksi di Palembang tapi di sana Slamet tidak mendapat prioritas atau tidak diterima untuk bergabung sebagai Atlet dalam kontingen NPC Sumsel.

Lalu oleh seorang pengurus NPC di Palembang dirinya dikenalkan dengan H.Jaya dari NPC (National Paralympic Commite) Provinsi Papua yang saat itu sedang mencari Bibit Atlit. Akhirnya dari situlah segala biaya akomodasi dan transportasi serta lainnya menuju tanah Papua langsung di biayai oleh NPC Papua dan jadilah Slamet Atlit Paralympic sebagai kontingen Papua.

Dari keberhasilan nya itu selain memboyong 3 medali emas dan 1 medali perak ke tanah kelahirannya, Slamet juga mendapat uang sebagai hadiah tambahan dari Presiden Ir.Joko Widodo atas keberhasilannya memecahkan rekor.

“Waktu pengalungan medali juga ada hadiah tambahan dari pak Jokowi sebesar 5 juta, karena saya memecahkan rekor di jarak menengah 400 M dengan waktu 50 detik, sedangkan rekor sebelumnya oleh atlit Papua dengan waktu 1 menit 8 detik,” ungkap Slamet.

Bulan Januari lalu Slamet kembali ke Papua dalam rangkah penyerahan hadiah dari Pemprov Papua kepada Atlit peraih Medali. Dari semua yang diraihnya, Slamet memboyong uang sebesar Rp 3,4 Milyar.

Sementara ayah Slamet Mariyadi ketika diwawancarai awak media mengatakan rasa syukur atas keberhasilan anaknya “saya sangat bersyukur atas prestasi ini, saya pesan pada anak saya, jangan lekas bangga dan puas, terus raih prestasi agar kedepannya lebih baik, jangan sombong dan selalu bersyukur atas nikmat dan rezeki yang Allah berikan,” ungkapnya dengan mata yang berbinar binar.

Sementara Muryani ibunya, juga merasa bersyukur atas apa yang di capai anaknya ini “semua ini hasil dari latihan nya selama ini, dan saya sangat mendukung serta berdoa agar kedepannya anak saya tetap memberikan yang terbaik bagi dirinya,bagi keluarga maupun bagi daerah yang di wakili nya, saya sangat bangga dengan anak saya yang sudah menorehkan prestasi, tapi pesan saya jangan mudah puas dan tetaplah berlatih,” ungkap Muryani dengan tetesan air mata bahagianya.

Kepulangan Slamet Riansyah ke Tanjung Enim disambut bahagia oleh keluarga. Selain telah merenovasi rumah orang tua nya di Talang Gabus, juga membuka usaha untuk kedua orang tuanya, Slamet juga menggandeng seorang wanita cantik asal Makassar, yang dikenalnya selama di tanah Papua untuk di kenalkan kepada orang tua dan keluarga, sekaligus memohon restu orang tua untuk melaksanakan pernikahan.
“Kenalkan kak, ini calon istri aku,” ucap Slamet kepada awak media.

Saat berbincang dengan awak media dan memperkenalkan diri.
“Nama saya Suryati Rahim pak, panggilan Atika ,saya kerja sebagai PNS di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, saya calon istrinya Slamet,” ujarnya dengan senyuman.

Lebih lanjut Slamet dan Atika (panggilan akrabnya) bercerita, bahwa mereka besok hari Kamis (10/03/2022) mereka langsung kembali lagi ke Papua.

“Besok kita kembali ke Papua lagi, setelah itu pulang dulu ke rumah orang tua saya di Makassar, insyaallah tanggal 26 nanti kami akan terbang dari Makassar ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah Umroh dan insyaallah sekaligus melangsungkan pernikahan kami di tanah suci Mekkah diawal bulan April,” jelas Atika dengan senyum bahagia.

(Tnd)

 2,338 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!