Dinas Kesehatan Tulungagung Gelar Doa Bersama Dan Tabur Bunga Sebagai Bentuk Penghormatan Kepada Para Nakes Yang Telah Gugur Karena Covid-19

Dinas Kesehatan Tulungagung Gelar Doa Bersama Dan Tabur Bunga Sebagai Bentuk Penghormatan Kepada Para Nakes Yang Telah Gugur Karena Covid-19

indopers.net, Tulungagung (Jatim) – Dinas Kesehatan Tulungagng menggelar doa bersama dan juga ziarah makam untuk untuk mengenang belasan tenaga kesehatan yang gugur akibat COVID-19.
Kegiatan doa bersama yang digelar di musala Dinas Kesehatan Tulungagung yang diikuti oleh puluhan tenaga kesehatan dan pegawai. Usai pembacaan Tahlil, para tenaga kesehatan tersebut berziarah di sejumlah tempat pemakaman umum yang menjadi lokasi kuburan para nakes yang telah meninggal dunia karena terpapar virus Corona.

Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung dr Kasil Rokhmat, mengatakan doa bersama tersebut merupakan bentuk penghormatan dan apresiasi kepada almarhum yang telah berjuang bersama untuk menanggulangi pandemi COVID-19.

“Kemarin Hari Pahlawan dan besok 12 November Hari Kesehatan Nasional, ini kami pakai untuk menghormati, mengenang sekaligus mendoakan para pendahulu kami di bidang kesehatan. Beliau-beliau kami anggap sebagai pahlawan COVID-19,” kata Kasil, Kamis (11/11/2021).

Kegigihan para nakes yang gugur tersebut menjadi spirit para seluruh komponen bidang kesehatan untuk terus berjuang melawan pandemi. Pihaknya menyadari hal tersebut merupakan salah risiko berat sebagai sumberdaya manusia di bidang kesehatan.

Kasil menjelaskan hingga saat ini tercatat 18 tenaga kesehatan dokter maupun perawat yang meninggal terpapar virus Corona. Mereka berasal dari berbagai lembaga, mulai dari rumah sakit, klinik hingga puskesmas.

“Kalau yang terpapar COVID-19 banyak, ada ratusan, dari total 6.000 SDM bidang kesehatan,” imbuhnya.

Untuk mengenang perjuangan para nakes tersebut dinas kesehatan akan mengusulkan nama-nama mereka dipakai untuk nama ruang perawatan maupun pertemuan di rumah sakit. Jadi Bentuk Apresiasi Masyarakat atas Perjuangan Nakes
“Kalau dizinkan oleh pihak keluarga, bisa jadi dibuatkan monumen yang ada nama-nama nakes tersebut. Ini masih dalam pemikiran kami, karena mungkin akan ada kebijakan dari atas, kalau kami mendahului nggak enak,” jelasnya.

Sementara itu disinggung terkait santunan untuk tenaga kesehatan yang meninggal karena COVID-19, pihaknya telah diusulkan ke Kementerian Kesehatan. Namun untuk pencariannya belum tuntas 100 persen.

“Sebagian sudah, yang lain masih proses. Santunannya Rp 300 juta dari Kementerian Kesehatan, semuanya sama,” jelasnya.

(lgeng)

 271 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *