Gubernur Jawa Tengah Ganjar Temukan Ratusan Baterai PLTS di Karimunjawa Rusak

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Temukan Ratusan Baterai PLTS di Karimunjawa Rusak

indopers.net, Jepara – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan ratusan baterai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, tidak berfungsi. Sehingga, menyebabkan pasokan listrik terganggu.

Saat ini, sumber listrik di Kepulauan Karimunjawa bersumber dari pembangkit listrik tenaga diesel dan sebagian tenaga surya dari pembangkit listrik bantuan dari negara Denmark.

’’Ini sudah lama tidak berfungsi, Pak. Baterainya mati semua, kami kalau beli tidak sanggup karena biayanya mahal,’’ kata Muh Zaenal Arifin selaku petinggi Pulau Parang kepada indopers.net.

Dia menyebut, listrik di desanya itu memang sudah menyala 24 jam. Namun, karena salah satu sumber energi tidak berfungsi sejak beberapa tahun lalu karena baterai rusak, pasokan listrik terganggu.

’’Kami berharap Pak Ganjar bisa membantu. Kami titip supaya listrik di Pulau Parang, Nyamuk, dan Genting bisa seperti Karimunjawa. Yang mengelola PLN,’’ ujar Zaenal.

Menurut dia, warga tidak bisa membeli baterai PLTS dan mengelolanya secara mandiri. Sebab, biaya operasional dan perawatan sangat memberatkan, meskipun ada subsidi.

’’Kami sudah mengajukan bantuan ke pemda, sudah lima tahun belum ada penanganan,’’ terang Zaenal.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui memang butuh transformasi energi termasuk dalam pengelolaan listrik di Pulau Parang. Sebab, jika dibebankan kepada warga, mereka tidak sanggup.

’’Dulu saya ingat betul, saya masuk Karimunjawa listrik pakai diesel dan hanya menyala 6 jam, setelah itu kita bantu sekarang bisa 24 jam. Di Pulau Parang ini juga dulu tidak ada listrik, kemudian diambilkan diesel bekas dari Karimunjawa untuk di sini,’’ ujar Ganjar.

Gubernur Jateng mendukung usul dari petinggi dan camat agar PLN membantu dalam hal pengelolaan listrik di pulau itu. ’’Nanti pemda saya ajak bicara, termasuk dari PLN. Rasanya PLN memang perlu bantu, memang di remote area seperti ini harus ada perlakuan khusus,’’ tutur Ganjar.

’’Di sini sumber daya agak terbatas, perlu diberikan penanganan khusus. Nanti kita ajak bicara Pemkab Jepara dan instansi terkait. Termasuk harapan saya, ada yang mendampingi entah dari perguruan tinggi atau perusahaan yang membuat desain pengembangan wilayah yang berorientasi lingkungan termasuk pariwisata,’’ tambah dia.

(ink)

 213 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!