Pengalaman Jurnalis indopers.net Ikut Vaksinasi Covid-19: Rasanya Seperti Digigit Semut, Efeknya Bikin Ngantuk

Pengalaman Jurnalis indopers.net Ikut Vaksinasi Covid-19: Rasanya Seperti Digigit Semut, Efeknya Bikin Ngantuk

indopers.net, Surabaya

Salah Seorang Jurnalis yang Ikut Vaksinasi Massal Covid-19 di Kawasan Rungkut tepat nya diadakan di Balai RT 01/ RW 08 Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya , Senin, (25/10/2021)

Mansur, salah Seorang Jurnalis indopers.net yang Ikut Vaksinasi Massal Covid-19 di Kawasan Rungkut ini. Pemerintah bekerjasama dengan Kecamatan Rungkut menggelar vaksinasi massal untuk seluruh lapisan warga , di kawasan Rungkut.

Kurang lebih terdapat 400 kuota orang penerima Vaksin ini, Mansur seorang jurnalis media indopers.net yang ikut vaksinasi massal tersebut, menceritakan pengalamannya disuntik vaksin Covid-19.

Ia mengaku pada awalnya takut vaksinasi Covid-19 menimbulkan efek samping alias Kejadian Ikutan Pasca imunisasi (KIPI).

“Awalnya takut, habis divaksin ada efek sampingnya, karena kita tahu vaksin Covid-19, dibuatnya karena kebutuhan yang sangat mendesak. Kita ini termasuk gelombang pertama yng disuntik vaksin. Ya jadi agak takut,” kata pria yang karib disapa kak mansur dilokasi vaksinasi massal.

Ia memberanikan diri ikut vaksin, karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pejabat lainnya juga telah ikut vaksinasi Covid-19. Selain itu, agar melindungi keluarga dari penularan Covid-19.

Dengan ikut vaksinasi maka akan membantu terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Karena sejauh ini belum ada laporan efek samping serius jadi berani. Selain itu dengan keikutsertaan kita, secara tidak langsung melindungi keluarga juga, membantu pemerintah juga,” katanya. Ia mengatakan imunisasi vaksin Covid-19 sama dengan imunisasi pada umumnya.

Rasa suntikan seperti digigit semut. Hanya saja usai vaksin, ia tidak merasa pegal seperti yang umumnya terjadi.

“Kalau yang lain, pejabat-pejabat kan bilang usai disuntik hanya pegal sebentar, kalau saya justru malah ngantuk,” kata dia.
Selain ngantuk, kata dia vaksinasi Covid-19 juga membuat nafsu makannya bertambah. Padahal sebelum dan sesudah vaksin ia menyantap makanan.

“Bawaannya lapar terus, padahal sudah dua kali makan,” kata dia. Terkait vaksinasi bagi jurnalis sendiri kata kak mansur, merupakan hal yang tepat. Jurnalis memiliki tingkat interaksi yang tinggi, sama dengan pekerja publik lainnya yang masuk dalam target vaksinasi.

“Pekerjaan jurnalis, tingkat resiko penularannya tinggi, karena mereka tetap ke lapangan, dan pulang ke rumah bertemu keluarga. Jurnalis sering interkasi dengan masyarakat, dengan nara sumber, jadi vaksinasi ini sangat membantu untuk memberikan perlindungan,” katanya.

Mansur berharap pemerintah lebih banyak menggelar vaksinasi massal agar jumlah orang yang telah imunisasi vaksin Covid-19 semakin banyak. Dengan begitu maka target pemerintah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok dapat cepat tercapai.

“Harusnya model seperti ini (massal) yang banyak dilakukan, bukan cuma di Surabaya aja ya, tapi di seluruh Indonesia. Kalau seperti ini banyak saya yakin vaksinasi 181,5 juta masyarakat akan rampung dalam satu tahun,” kata dia.

(khoiron/ mansur)

 549 total views,  1 views today

indopers.net

Menyampaikan Kebenaran Yang Jujur Untuk Keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!